Sukoharjo, Sonora.ID - Terdengar suara nyaring gergaji bersamaan dengan pukulan palu dari sudut ruangan.
Terlihat juga seorang pengrajin yang tengah membengkokkan rotan yang akan dibuat menjadi perabot.
Di sisi lain juga terdapat pengrajin lain yang bekerjasama menaikkan berbagai kerajinan rotan yang telah jadi seperti kursi, meja, sampai hiasan dinding ke dalam truk kontainer.
Itulah kesibukan di Pratama Rotan yang dimiliki oleh Pungky Pratama di Klaster Industri Mebel Rotan di Jalan Manau Nomor 35 Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord Gitar 'Cokelat Biru' - Giorgino Abraham (Kamu Rotan yang Dijadikan Bangku)
"Setiap hari ramai suara alat-alat bak alunan musik," ujar Pungky, Minggu (18/9/2022).
Pungky Pratama (30), seorang pemuda yang bisa dikatakan hebat karena di usianya yang masih terbilang muda itu, saat ini sudah memiliki 20 perajin yang setiap hari memproduksi berbagai jenis kerajinan dari bahan baku rotan.
Adapun hasil karya rotannya sudah mencapai puluhan hingga ratusan jenis, seperti Truntum Chair hingga Flower Woven Headbed.
Barang yang dibuatnya tak hanya di pasar lokal saja, tetapi selama lima tahun menggeluti usaha kerajinan rotan tersebut pasarannya sudah sampai Jepang.
Bahkan juga sampai ke sejumlah negara di Eropa hingga paling laris dibeli orang Australia.
"Ya 50 : 50 antara pasar luar dan domestik. Di dalam negeri paling banyak larinya ke Pulau Bali, banyak di villa-villa," ungkapnya.
Pungky mengungkapkan dalam sebulan dirinya menghabiskan 2-3 ton rotan setengah matang yang dikirim dari Pulau Kalimantan.
Hasilnya pun tak main-main, dalam sebulan dia bisa mengirimkan satu kontainer barang-barang yang sudah dipesan oleh buyer melalui agen.
"Kalau ramai-ramainya, sebulan Rp 300 juta masuk kantong," jelas dia.
Dengan berjalannya usaha kerajinan rotan miliknya, dia bisa menghidupi puluhan orang dalam keluarga.
Mengingat kini dia memiliki 20 perajin aktif yang bisa menghasilkan barang-barang berkualitas ekspor.
"Perajin menggantungkan hidup dari rotan, setiap perajin menanggung istri dan anak-anaknya. Makanya saya semangat karena usaha ini bermanfaat untuk banyak orang," tuturnya.
Baca Juga: Gulma Enceng Gondok Hasilkan Kerajinan Handmade Bernilai Jual Tinggi