Klaten, Sonora.ID - Kini harga cabai di tingkat Petani Klaten mulai makin turun kembali.

Padahal, diketahui harga cabai sebelumnya sempat naik menyentuh Rp 80 Ribu per Kg. 

Sementara itu, penurunan harga cabai di tingkat Petani Klaten tersebut  sudah sejak tiga hari terakhir ini.

Menurut Supriyono (35), seorang petani cabai rawit di Desa Bengking, Kecamatan Jatinom, Klaten mengatakan jika dirinya tidak tahu secara pasti penyebab harga cabai mengalami penurunan.

Baca Juga: Komoditas Pangan Aman, Presiden Jokowi Instruksikan Mentan Jaga Neraca Produktivitas Pangan

"Panen cabai kali ini harga itu naik turun ya, untuk harga terakhir kemarin turun jadi Rp 60 ribu per kilogram," tutur Supriyono, Selasa (20/9/2022).

Pihaknya juga menceritakan sejak tiga hari terakhir turun jadi Rp 60 ribu per kilogram, berbeda pada saat harga BBM subsidi dinaikkan oleh pemerintah, harga cabai di tingkat petani sempat naik jadi Rp 80 ribu per kilogram.

Akibat penurunan harga cabai tersebut, pihaknya terpaksa menjual langsung komoditi bercitarasa pedas itu ke warung-warung dan pengecer yang ada.

"Kalau kita jual sendiri secara online atau ngecer sendiri ke warung-warung per kilo bisa naik Rp5 ribu atau Rp10 ribu," jelasnya.

Tak hanya itu, Supriyono mengungkapkan dirinya juga sedang mengembangkan wisata petik cabai yang menyasar para anak-anak sekolah untuk eduwisata.

Baca Juga: Pedagang Di Sragen Keluhkan Harga Cabe Keriting Capai Rp 75 Ribu/Kg

Dirinya juga berharap wisata petik cabai tersebut dapat juga bisa membantu menaikkan harga.

Supriyono mengatakan tanaman cabai miliknya ditanam di lahan seluas 2.000 meter persegi, disaat cuaca normal lahan seluas itu bisa menghasilkan 1 ton cabe dalam sekali panen.

"Masa panen cabai di usia 90 hari sudah panen, dalam setahun bisa tiga kali panen," jelasnya.

Sementara itu, menurut Bupati Klaten Sri Mulyani membenarkan harga cabai di pasaran memang sedang mengalami penurunan.

"Iya harga cabai agak turun sedikit, tadi saya saat petik cabai di sini buahnya bagus dan besar, mudah-mudahan harganya kembali naik," jelasnya saat memetik cabai di Desa Bengking tersebut.

Sri Mulyani juga mngatakan akan mendorong  para petani untuk memanfaatkan tumpang sari dalam menanam cabai atau lainnya, sehingga bila satu komoditi harganya turun bisa ditopang oleh komoditi lainnya.

Baca Juga: Dalam Sepekan Harga Pangan Di Sumut Stabil Setelah BBM Naik, Pengamat Ekonomi : Cabai Merah Justru Turun Tajam