Sonora.ID - Penggemar film atau serial beraliran fantasi kembali disajikan dengan serial TV apik hasil dari pengembangan atau spin off dari serial TV Game of Thrones, yaitu House of Dragon.
Meskipun sejauh ini baru ada enam episode yang rilis, namun serial House of The Dragon berhasil menunjukkan potensinya sebagai sebuah prekuel yang layak berdiri berdampingan dengan cerita utamanya, penuh dengan kekuatan dan intrik politik serta beragam karakter menarik. Game of Thrones tidak sepenuhnya menjadi serial TV yang sempurna, karena season 8 banyak dirasa sangat mengecewakan oleh sebagian besar penonton serial tersebut.
Baca Juga: Snyder Rilis Tiga Poster 'Army of Thieves' yang Menampilkan Pemerannya, Cek Disini!
Akhir cerita yang tergesa-gesa menjatuhkan segala ekspektasi dan menghapus serangkaian besar dari ingatan penggemar.
Meskipun begitu, HBO selaku pihak yang memproduksi tidak akan menghentikan langkahnya untuk membuat prequel yang bercerita tentang masa emas dari House of Targaryen.
House of The Dragon menceritakan tentang perebutan kekuasaan di wilayah King's Landing.
Raja Jaeherys I dihadapkan pada sebuah dilema setelah ia tak memiliki anak sebagai penerus takhta kerajaan.
Ia harus memilih antara kedua cucunya Rhaenys atau Viserys Targaryen untuk menggantikan kedudukannya sebagai Raja.
Setelah melalui beberapa pertimbangan, Jaeherys akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada Viserys karena Ia laki-laki dan dianggap lebih pantas untuk menjadi raja yang baru sehingga hal ini menimbulkan benih-benih perpecahan antara dua keluarga penguasa 7 kerajaan, yang nantinya akan berbuah menjadi peperangan keluarga-keluarga tersebut atau yang lebih dikenal sebagai "Dance of The Dragons."
Tidak hanya itu, Raja Viserys kembali dihadapkan dengan sebuah dilema yang sama yaitu ketika istrinya meninggal saat melahirkan putranya. Ia harus memilih antara adik kandungnya, Daemon Targaryen atau putrinya. Namun karena ada sebuah konflik pribadi dengan sang adik, menyebabkan sang raja menunjuk putrinya sebagai penerus takhta kerjaan.
Oleh karena itu, Daemon Targaryen merencanakan pemberontakan yang dibantu oleh keluarga Rhaenys yang gagal mempertahankan posisinya dalam susunan perangkat kerajaan.
Serial ini tetap menggunakan treatment pengerjaan cerita yang sama dengan serial Game of Thrones, yaitu tetap menggunakan unsur adegan kekerasan yang brutal dan beberapa adegan vulgar.
Terlepas dari itu, konfilk pada kerajaan dan sedikit intrik-intrik politik sangatlah menarik untuk disimak pada serial House of The Dragons.
Baca Juga: Catat! 'Kingdom: Ashin of the North' Rilis Tanggal Penayangan