Sonora.ID - Simak kisah mengenai pesugihan tuyul pemilik kos yang gemar mengambil harta para pengguninya berikut ini.
Aku memang sudah biasa berada di kos sendiri. Di akhir minggu, mayoritas temanku yang rumahnya tak jauh dari kota hampir selalu pulang. Sementara aku, satu-satunya mahasiswa perantau yang datang dari pulau lain, terpaksa tetap tinggal di kos sendirian. Maklum, melihat kemampuan ekonomi orang tuaku yang tak seberapa, aku hanya bisa mudik setahun sekali ketika lebaran.
Malam itu aku sendirian. Ketika seluruh temanku berangkat pulang di Sabtu sore, pada Sabtu malamnya, di dalam kamar aku hanya bermain handphone sambil sesekali menengok atap, melihat cicak yang kadang melintas.
Di kos yang bernama “Putra Adian” itu, harus kuakui, aku ialah mahasiswa yang paling rendah kemampuan ekonominya dibanding yang lain.
Mayoritas mereka berangkat kuliah menggunakan mobil, sementara aku yang telah memasuki tahun ketiga perkuliahan ini tetap tak mengubah apapun soal kendaraan: kugunakan motor butut yang dikirim ayah dari kampung menggunakan kapal selama tiga tahun ini.
Soal fasilitas kos, misalnya, hampir semua temanku memasang AC di dalam kamar mereka. Setiap kali musim penghujan datang dan udara panas menyergap kamarku yang begitu sempit dan pengap, tak jarang aku menumpang tidur di kamar salah satu dari mereka selama beberapa hari.
Perihal barang kepunyaan pribadi pula, semua temanku kudapati memelihara barang-barang mewah, mulai dari handphone, laptop, jam tangan, dan masih banyak lagi. Semua barang-barang itu mereka simpan di kamar kos yang luasnya hampir dua kali lipat dari luas kamarku itu.
Di masa ketika mereka semua pulang seperti ketika akhir minggu ini, mereka semua membiarkan barang-barang itu tetap di dalam kamar.
Mengetahui perangaiku selama bertahun-tahun, mereka semua percaya untuk menitipkannya padaku. Bahkan, semua kunci kamar mereka pun berada di tanganku.
Baca Juga: Mengerikan! Ini Kisah Karyawan OB yang Hampir Jadi Tumbal Pesugihan Bosnya Sendiri