Bekasi, Sonora.ID - Salah satu sektor yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang pada akhirnya menyebabkan turunnya perekonomian nasional. Hal ini dapat dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional.
Diantara salah satu sasaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah menggerakkan UMKM, dan meningkatkan kapasitas UMKM di berbagai bidang.
Terkait hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (
OJK) Kantor Regional (KR) 2 Jawa Barat (Jabar) bersama dengan berbagai
stakeholder ikut mendorong peningkatan literasi dan inklusi bagi para pelaku
UMKM Jabar
“OJK bersinergi dengan para pemangku kepentingan yaitu mitra kerja Komisi XI DPR RI dan bank BJB, untuk mendukung berbagai program pengembangan UMKM, seperti memperluas akses kredit atau pembiayaan, serta gencar melaksanakan edukasi dan sosialisasi keuangan sebagai salah satu bentuk pendampingan," ucap Kepala OJK KR 2 Jabar Indarto Budiwitono pada kegiatan Sosialisasi dan Edukasi bagi pelaku UMKM di Cikarang Kabupaten Bekasi, Jumat (23/9/2022).
Menurutnya, kebangkitan sektor UMKM yang menjadi pilar perekonomian negara merupakan momentum yang baik dalam pemulihan ekonomi nasional.
"Tidak hanya mendorong akses pembiayaan saja, tapi juga peningkatan kualitas ekosistem UMKM dari hulu sampai hilir agar menjadikan pelaku UMKM. Dan kali ini khusus UMKM di Kabupaten Bekasi agar memiliki daya saing tinggi," papar Indartom
Kedepannya, lanjut Indarto, sinergi dari pemerintah, regulator dan Lembaga Jasa Keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jawa Barat diharapkan dapat terus meningkatkan kemampuan pelaku UMKM, seperti memberikan pengetahuan dasar-dasar kewirausahaan dan pengelolaan keuangan kepada UMKM, serta peningkatan kapasitas usaha bagi pelaku UMKM yang ingin memperluas jangkauan pasarnya melalui program inkubasi bisnis dan pemberian pengetahuan terkait digital marketing.
"Bagi UMKM yang telah mapan dan siap ekspor, diberikan bimbingan yang lebih intensif terkait dengan penyiapan produk untuk orientasi ekspor," kata Indarto.
Selain itu, OJK juga gencar melaksanakan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM, sehingga bisa meningkatkan pemahamannya dalam memanfaatkan produk dan jasa keuangan.
Kegiatan sosialisasi dan edukasi kali ini juga dihadiri oleh Anggota Komisi XI DPR RI Vera Febyanthy, Direktur Komersial & UMKM Bank BJB Nancy Adistyasari serta jajaran pejabat di lingkungan kerja Otoritas Jasa Keuangan dan Bank BJB.
Sementara itu, dalam sambutannya, Vera mengatakan, bahwa dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak untuk terus semakin memberdayakan UMKM sehingga diharapkan Bank BJB dan OJK tidak hanya berkolaborasi di pendanaan saja namun juga pelatihan untuk peningkatan kapasitas UMKM.
“Tugas dari OJK dan BJB nantinya akan lebih banyak lagi, kepada pelaku UMKM jangan hanya diberikan pinjaman tapi juga perlu diberikan cara pengembangannya termasuk juga perlu adanya business matching dengan menghadirkan off-taker, juga bagaimana para pelaku UMKM ini mendapatkan pelatihan," kata Vera.
Pada saat yang sama, juga diserahkan secara simbolis Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BJB kepada 3 (tiga) debitur pelaku UMKM dengan total pembiayaan sebesar Rp 650juta.
Pelaksanaan kegiatan dalam rangka peningkatkan literasi dan akses keuangan ini akan terus berlanjut, karena di Jawa Barat, Pemerintah Daerah, regulator, industri jasa keuangan pemangku kepentingan terkait bersama-sama memiliki komitmen yang baik dalam bersinergi dalam mendukung pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi baru yaitu UMKM dan penunjang pemulihan ekonomi.