Landak, Sonora.ID - Karolin Margret Natasa menghadiri kegiatan temu Wanita Katolik (WK) se-Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor dalam rangka ulang tahun Wanita Katolik Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor yang pertama, bertempat di Gereja Santo Paulus dari Salib Mandor, Desa Mandor, Kecamatan Mandor, Sabtu (24/09) sore.
Bupati Landak periode 2017-2022 ini berpesan kepada ibu-ibu wanita katolik untuk dapat menjadi ibu-ibu yang hebat dan yang pastinya menjadi ibu-ibu yang sayang dan cinta kepada keluarga serta anak-anaknya, sehingga ibu-ibu harus aktif dalam berbagai kegiatan di luar rumah.
"Kita semua adalah ibu-ibu, emak-emak yang sayang dan cinta keluarga serta sayang dengan anak-anak, maka kita di rumah harus menjadi emak-emak hebat, emak-emak yang luar biasa. Pesan saya yang pertama kita harus aktif dalam berbagai kegiatan seperti saat ini ada kegiatan wanita katolik, kalau ada posyandu aktif juga ya ibu-ibu, supaya kita bisa bertukar pengalaman, informasi dan sebagainya," pesan Karolin.
Baca Juga: Abai Bayar Pajak, 34 Titik Reklame Ditertibkan TPPD Pontianak
Karolin yang juga seorang dokter tersebut mengingatkan kepada wanita katolik se-Paroki Santo Paulus dari Salib Mandor bahwa stunting menjadi permasalahan di Kalimantan Barat termasuk di Kabupaten Landak, sehingga diharapkan peran besar ibu-ibu dalam menurunkan angka stunting dengan mengontrol tumbuh kembang anak.
"Kalimantan Barat maupun Kabupaten Landak ada satu persoalan yang bikin khawatir yakni stunting atau kurang gizi kronis. Kita sudah melakukan berbagai upaya tetapi memang diperlukan peran serta ibu-ibu dalam memberikan asupan makanan yang bergizi kepada anak-anak kita sesuai dengan umur mereka, dalam menjaga masa tumbuh kembangnya," terang Karolin.
Terakhir, Karolin mengajak ibu-ibu untuk bersatu dalam memerangi kekerasan pada perempuan dan anak yang saat ini masih terjadi di Kabupaten Landak.
"Angka kekerasan pada perempuan dan anak di Kabupaten Landak terus meningkat dari tahun ke tahunnya, tahun lalu (2021) ada 23 kasus dan tahun sebelumnya (2020) ada 20 kasus, ini termasuk pencabulan, pemerkosaan pada anak dan kekerasan pada perempuan. Mari kita emak-emak bersatu dan melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak," tutup Karolin.