Sedangkan gender equality lebih menekankan bahwa perempuan dan laki-laki punya kesempatan yang sama tanpa melihat gender itu sendiri.
Misalnya, kamu adalah laki-laki yang sedang merokok di halte dan di saat bersamaan datang seorang ibu yang sedang mengandung.
Sebagai laki-laki yang merokok, kamu harus segera sadar diri untuk mematikan rokok yang sedang kamu bakar.
Sementara women’s empowerment menurut World Vision diartikan sebagai mempromosikan perempuan terhadap harga dirinya, kemampuan untuk memutuskan pilihan, hak untuk mempengaruhi perubahan sosial bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
Misalnya, kamu sebagai perempuan bisa ikut andil dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Dimulai dari memutuskan apapun atas dirinya, termasuk pilihannya untuk childfree, berkarier, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ingin Ruang Tamu Terlihat Estetik? Jangan Beli 6 Benda Ini dengan Harga Murah!
Berbagai Stereotip tentang Perempuan
Kenapa gender equality sangat melekat pada perempuan? Tentu saja karena anggapan bahwa perempuan lebih lemah dibandingkan laki-laki yang dianggap memiliki kekuasaan.
Perempuan lebih dirugikan dibandingkan laki-laki dalam berbagai hal, misalnya stereotip kalau perempuan merokok dan tatoan berarti nakal; perempuan pulang malam dianggap bukan perempuan baik-baik; perempuan pakai pakaian terbuka dianggap murahan.
Akan tetapi, sematan tersebut tidak berlaku pada laki-laki.
Dengan adanya gender equality, hal itu dapat membantu masyarakat lebih berpikiran terbuka dan sama-sama belajar tentang kesetaraan gender.
Perlu ditekankan bahwa gender equality tidak melulu berkaitan dengan feminisme dan mendukung perempuan untuk lebih berkuasa, tapi lebih kepada pemberian hak-hak yang sama bagi perempuan dan laki-laki sebagai manusia.