Sonora.ID - Simak kisah hidup almarhum Ciputra berikut ini, seorang mantan atlet lari yang mengubah total jalan hidupnya menjadi konglomerat properti berharta Rp 20 triliun.
Ciputra yang bernama asli Tjin Hoan dulunya merupakan anak melarat yang lahir di Parigi, sebuah kota kecil di Sulawesi Utara, sebagai anak bungsu dari tujuh bersaudara. Sebagai sebuah keluarga Cina, kehidupan Ciputra awal mulanya tidak miskin.
Namun itu berubah ketika ayahnya, yang dicurigai sebagai mata-mata di masa itu, ditangkap oleh tentara Jepang dan dijebloskan ke penjara selama belasan tahun.
Dalam belasan tahun yang buruk itu, ayah Ciputra meninggal sebagai seorang tahanan. Kebutuhan ekonomi keluarga Ciputra tak ada yang memenuhi. Mereka jatuh miskin dan melarat.
Maka mulai dari situ, Ciputra remaja yang baru berusia 12 tahun harus banting tulang bekerja membantu keluarganya.
Hampir setiap akhir pekan, ia bertelanjang kaki pergi ke kebun, mengakrabkan telapaknya dengan duri dan tanah, mengolah aneka tanaman supaya bisa dimakan. Melalui para pendatang dari Sangihe Talaud, Ciputra juga belajar berburu di hutan dan sering membawa pulang babi liar dari sana.
Masuk masa SMA, Ciputra bersekolah di Don Bosco, Manado. Di SMA tersebut, hidup lumayan memutar nasibnya.
Oleh orang-orang, lelaki yang menulis autobiografinya sendiri berjudul “The Passion of My Life” itu dikenal sebagai atlet lari jarak menengah 800-1500m. Ia hampir selalu jadi pemenang dalam setiap lomba sejenis di Sulawesi Utara.
Baca Juga: Profil Cipta Ciputra Harun, Cucu Ciputra yang Dikenal Membumi
Hingga singkat kata, Ciputra berhasil bergabung dengan kontingen Sulawesi Utara untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional II di Lapangan Ikada, Jakarta.