Sonora.ID - Pembunuhan adalah kasus kejahatan terkejam karena menghilangkan nyawa seseorang. Aksi ini bisa dilakukan seorang diri atau berkelompok.
Dalam siniarnya bertajuk “Aksi dan Motif Pembunuhan Berencana, Semoga Bisa Jadi Mitigasi”, Aiman Witjaksono, Jurnalis Kompas TV, mengungkapkan bahwa aksi ini juga sering terjadi di Indonesia.
Banyak pula masyarakat yang menganggap aksi-aksi ini digawangi oleh orang yang mempunyai kekuasaan. Lantas, kasus pembunuhan berencana apa sajakah itu?
Pembunuhan Brigadir J adalah kasus yang sampai saat ini masih belum selesai. Pasalnya, dalam mengungkapkan pembunuhan berencana ini, banyak kejanggalan yang ditemui melalui keterangan pelaku dan para saksi.
Baca Juga: Ini Dia Hal yang Akan Berubah pada Kehidupan setelah Pernikahan
Awalnya, Fredy Sambo melapor dengan skenario peristiwa tembak menembak antara Bharada E dengan Brigadir J. Insiden tersebut diduga terjadi karena Brigadir J melakukan pelecehan terhadap istri Sambo.
Namun, setelah tiga tersangka lainnya memberikan pengakuan, Ferdy Sambo akhirnya mengakui perbuatannya. Ternyata, Sambo memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J. Kemudian, Ferdy Sambo membuat skenario dan merekayasa seolah-olah terjadi peristiwa tembak-menembak.
Aktivis HAM, Munir Said Thalib meninggal dalam pesawat pada 7 September 2004. Munir melakukan penerbangan itu karena ingin melanjutkan pendidikannya di Belanda.
Anehnya, Munir sempat muntah-muntah dan mengeluhkan sakit perut. Sesampainya di Belanda, Munir dinyatakan sudah tak bernyawa. Dugaan awal, pria itu tewas karena penyakit yang dideritanya.