Sementara "Lakina" dalam perspektif kearifan lokal Buton adalah jabatan, pimpinan dalam sebuah kadi atau digeneralisir lagi sebagai sebuah wilayah, daerah atau negara.
"Bhawangi" merupakan batas wilayah atau ruang lingkup kerja di mana bertanggung jawab untuk mengelola semua potensi, sumber daya ada pada wilayah itu.
Untuk "Nusantara" berasal dari Bahasa Kawi dipengaruhi oleh Bahasa Sansekerta.
"Gelar tersebut bermakna seorang laki-laki yang memiliki sikap dan perilaku yang mulia, rendah hati, sopan santun, arif dan bijaksana, jujur dan adil, bertanggungjawab, memberi teladan dan panutan, serta memiliki komitmen yang tinggi dalam menyejahterakan dan memakmurkan seluruh rakyat di Nusantara (Indonesia),” jelas La Ode Muhamad Arsal.
Dalam proses penyematan gelar kehormatan tersebut, Presiden Jokowi juga didampingi oleh sejumlah jajaran kabinetnya, seperti Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Sebagai pemberi gelar, hadir Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, dan Sultan Buton La Ode Muhammad Izat Manarfa selaku tuan rumah.
Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Penghargaan Bergengsi Global Citizen Award