Jakarta, Sonora.ID – Program Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma (Siska Ku Intip) yang digagas oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalsel bakal menjadi role model bagi daerah lain di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Direktur Pakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian, Nur Saptahidayat, pada kegiatan peningkatan wawasan anggota Press Room Pemprov Kalsel ke Kementerian Pertanian RI, pada Senin (26/09).
Dikatakan Sapta, ada sejumlah daerah seperti Riau dan Bengkulu yang tertarik untuk mengembangkan program integrasi sapi-sawit.
“Ada sejumlah daerah seperti Riau dan Bengkulu yang tertarik untuk mengembangkan program integrasi sapi-sawit, maka saya rekomendasikan Kalsel menjadi percontohan dengan program Siska Ku Intip,” sampainya.
Baca Juga: WOW! Harta Karun Ditemukan di Pembangunan MRT Fase 2, Segini Nilainya!
Dari program Siska Ku Intip ini, menurut Sapta, yang menarik adalah adanya perlibatan masyarakat yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi ancaman krisis pangan global, dan meningkatkan ketahanan pangan serta kemandirian pangan Indonesia.
Dijelaskan Sapta, perkebunan sawit di Indonesia seluas 16 juta hektare, jika 50%-nya dikembangkan dengan program ini maka pihaknya yakin, Indonesia akan swasembada sapi potong.
Sapta berharap, program Siska Ku Intip ini tidak hanya berfokus pada sapinya saja, tetapi bagaimana dapat juga mengambangkan sektor pakan ternak.
"Olah pakan dari berbagai limbah sawit khususnya, sangat potensial," ujarnya.
Baca Juga: Resmi! PLN Batalkan Program Konversi Kompor Elpiji ke Kompor Listrik