Sonora.ID - Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia, kita belajar banyak jenis teks, salah satunya adalah teks anekdot yang adalah cerita pendek yang dikemas secara menarik dan mengesankan, kisah yang diceritakan umumnya adalah tentang tokoh penting.
Seperti artikel yang sudah tayang di Sonora.ID sebelumnya, teks anekdot juga adalah sebuah cerita atau kisah singkat yang lucu dan menarik.
Identik dengan kisah-kisah lucu, biasanya anekdot memang bertujuan untuk memecah keadaan yang kaku dan menghibur.
Agar lebih jelasnya, berikut ini adalah 11 contoh teks anekdot lucu.
1. Tenda hilang
Justin dan Harry sedang mengikuti perkemahan musim semi. Di tengah malam, Justin terbangun dan membangunkan Harry.
"Hush.. Harry.. lihat ke langit dan katakan apa yang kamu lihat".
"Saya melihat jutaan bintang, Justin", kata Harry.
"Dan apa kesimpulannya, Harry?" Harry berpikir sejenak.
"Baik, berdasarkan astronomi, ada jutaan galaksi dan mungkin miliaran planet. Menurut astrologi, saya mengamati bahwa planet Saturnus berada di dalam Leo. Sementara menurut horologi, saya menyimpulkan bahwa waktu mendekati tiga seperempat pagi, menurut meteorologi, saya kira besok harinya bagus. Menurut teologi, saya lihat bahwa Tuhan Maha Kuasa dan kita begitu kecil tak berarti. Menurutmu sendiri apa, Justin?" tanya dia.
"Harry, tenda kita dicuri orang!" ungkap Justin, sambil menepuk dan memegang bahu Harry.
Keduanya pun baru menyadari, bahwa tendanya dicuri hingga panik kesana kemari mencari tendanya. Demikianlah cerita berakhir.
Baca Juga: 11 Contoh Teks Anekdot Singkat beserta Strukturnya, Lengkap!
2. Orang tuaku sayang
Setiap hari orang tua Zaki selalu bekerja. Mereka jarang pulang di rumah. karena harus banyak mengisi acara seminar. Sudah 1 bulan lamanya, mereka tidak bertemu anaknya.
Rasa kangen pun muncul. Sang bapak ingin menguji anaknya, apakah dia mencintai dan merindukannya atau tidak.
Bapak: Zak, apakah kamu sayang terhadap orang tuamu?
Zaki: sangat sayang dong. Aku selalu merindukan ayah dan ibu, ketika aku sendiri di rumah (jawan Zaki bohong).
Bapaknya lega mendengar perkataan Zaki. Beliau percaya kalau anaknya sangat menyayangi dirinya.
Ayahnya kemudian berdoa, "Ya, Allah terima kasih kau telah titipkan hamba seorang anak yang sayang padaku. Berikan dia hukuman jika salah".