Ternyata, gejala dari kondisi ini baru bisa terasa ketika organ dalam sudah turun ke kantung kemaluan dan tidak bisa masuk lagi ke dalam perut.
"Tapi, begitu sudah keluar ke kantung kemaluan dan tidak masuk lagi, itu baru ada gejalanya," jelas sang dokter.
Kondisi hernia seperti itu akan meninggalkan rasa sakit yang luar biasa dan membuat penderitanya menjadi merasa tidak nyaman ketika beraktivitas.
Tidak hanya meninggalkan rasa sakit saja, tetapi hernia yang terjadi di dalam tubuh seseorang pun akan menghambat laju makanan.
Hambatan ini yang pada akhirnya akan menyebabkan seseorang dengan kondisi turun berok mengalami gejala mual.
Baca Juga: Cara Atasi Mata Kering, Salah Satunya dengan Cuci Muka? Kok Bisa?
"Lalu, karena makanan tidak bisa lewat, dia mulai merasa mual dan kadang-kadang muntah," ucap dr. Sastiono.
Kondisi yang harus diwaspadai adalah ketika pembuluh darah turut terjepit akibat hernia yang terjadi dalam tubuh seseorang.
Pembuluh darah yang terjepit akibat penyakit ini akan menimbulkan rasa sakit yang tidak akan berhenti dan terus terasa sepanjang hari.
"Nyerinya enggak hilang timbul, tetapi nyeri terus-terusan," kata dr. Sastiono.
Selain itu, Anda juga dapat mengenali hernia ketika terlihat kantung kemaluan menjadi benjol dan berwarna kemerah-merahan.
Jika sudah mengalami seluruh gejala tersebut, Anda wajib memeriksakan anak kepada dokter ahli untuk mendapatkan tindakan lanjut dari kondisi turun berok tersebut.
Penanganan hernia biasanya dilakukan dengan cara memberikan berbagai macam obat-obatan, seperti konsumsi antasida, antagonis reseptor H-2, dan penghambat pompa proton.
Namun, ketika turun berok sudah tidak dapat ditangani dengan obat-obatan, maka tindak operasi pun akau dilakukan untuk menutup jaringan ikat yang sudah melemah.