Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Jabar Kick Out Rabies 2022 di Cihampelas Walk (Ciwalk) Kota Bandung, Rabu (28/9/2022) (
Dok. Sonora Bandung/Indra Gunawan)
Bandung, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) gencar melakukan berbagai hal untuk mendapatkan status provinsi bebas rabies.
Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum usai membuka acara Jabar Kick Out Rabies 2022 di Cihampelas Walk (Ciwalk) Kota Bandung, Rabu (28/9/2022) mengatakan, bahwa semua pihak harus juga mampu menyosialisasikan pencegahan penyakit tersebut
Menurutnya, pencegahan rabies ini tidak akan terlaksana bila hanya Pemprov saja yang bergerak, namun perlu ada ada sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, utamanya masyarakat yang memiliki hewan peliharaan.
"Pemprov tidak bisa bergerak sendiri. Kita harus bersama terlibat secara berkesinambungan dalam mewujudkan Jabar bebas rabies," ucap Wagub Uu.
"Dan hari ini, mudah-mudahan bukan sebatas seremonial atas tuntutan pemerintah. Namun harus ada efek domino dalam memelihara hewan yang sehat. Kita berharap, kita bisa melakukan ini bersama-sama," tegas Uu.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar (DKPP) Jabar drh. Indriantari memaparkan, bahwa Pemprov Jabar melalui DKPP sudah meyediakan 55 ribu vaksin rabies gratis untuk program Jabar Kick Out Rabies 2022 ini dan menargetkan capaian vaksinasi rabies hingga 70 persen dari populasi HPR (Hewan Penular Rabies) yang ada.
"Kita sediakan 55 ribu vaksin. Targetnya sampai 70 persen lah, dan vaksin ini kami berikan secara gratis kepada masyarakat khususnya pemilik hewan peliharaan seperti Anjing, kucing, hingga musang," papar Indriantari.
"Sampai saat ini target kami sudah diangka 68 persen," kata Indriantari menambahkan.
"Vaksin-vaksin ini kita akan distribusikan ke kabupaten dan kota. Sekali lagi ini gratis ya untuk rabies, karena kita punya puskeswan atau pusat kesehatan hewan di Kabupaten Kota tersebut. Jadi yang punya hewan peliharaan tinggal daftar saja," ucapnya.
Lebih lanjut, drh. Indriantari mengatakan, rabies adalah penyakit yang mengerikan karena jika terjadi gejala klinis pada manusia maupun hewan kemungkinan berujung pada kematian.
Menurutnya, masyarakat harus tahu bahwa hewan pembawa rabies tidak hanya anjing, tapi kera dan kucing.
Disinggung apa yang harus dilakukan bila terkena gigitan hewan terindikasi rabies, drh. Indriantari mengatakan sebagai pertolongan pertama harus segera dilakukan pencucian luka dengan air mengalir dan sabun sampai benar-benar bersih.
''Pencucian luka gigitan atau cakaran hewan rabies dengan menggunakan air mengalir dan sabun selama kurang lebih 15 menit. Pencucian ini merupakan hal yang sangat penting dan harus segera dilakukan setelah terjadi gigitan atau cakaran atau jilatan," kata Indriantari.
"Jika sudah benar-benar bersih segera beri antiseptik dan langsung bawa ke puskesmas atau ke rumah sakit," imbuhnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner DKPP Jabar Supriyanto mengatakan, hampir semua hewan punya potensi menularkan rabies, tidak hanya hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Domba juga punya potensi.
Sehingga, perlu dilakukan vaksin, setelah berusia tiga bulan dan kemudian pengulangan setiap satu tahun.
“Jabar ini unik, kasusnya tidak runtut terakhir itu 2020 semoga tidak kasus lagi,” ucap Supriyanto.
Menurutnya, masa inkubasi rabies pada hewan cukup panjang bahkan bisa hingga dua tahun tergantung letak gigitan yang dialami.
“Bila virus sudah mencapai otak dan hewan mulai mengigit, akan mati kurang dari 14 hari,” paparnya.
Rabies itu kisarannya panjang serta inkubasi tidak tentu dan tergantung pada lokasi gigitan.
“Virus itu semua ke syaraf pusat. Kalau sudah mencapai otak, baru ada gejala klinis,” ujarnya.
Dikatakan, dalam mewujudkan Jawa Barat bebas dari rabies adalah dengan menjadi pemilik hewan yang bertanggung jawab, melalui perawatan rutin dan vaksinasi berkala.
Karena, ketika berada di luar lingkungan, hewan berpotensi tertular dari hewan lain.
"Hewannya harus dirawat, beri vaksin secara rutin. Kita tidak tahu kalau hewan kita ini berkelahi atau digigit hewan lain diluar. Kemudian ketika terjadi kasus, segera laporkan supaya dapat ditangani,” pungkasnya.