Tak semua pekerjaan merupakan pekerjaan yang harus dilakukan sendiri, ada juga yang dapat didelegasikan pada rekan kerja lain, atau dikerjakan secara bersama.
Dengan menyingkat waktumu, memungkinkan kamu untuk tidak melelahkan diri sendiri serta tetap bisa mengikuti lingkungan sekitarmu.
Setelahnya kamu dapat menikmati waktu untuk dirimu beristirahat selepas kerja.
Istirahat yang Cukup
Kesehatan merupakan hal krusial dalam hidup, dalam konteks pekerjaan, kamu tidak akan bisa bekerja kalau kamu tidak sehat.
Kesehatan mental maupun fisik haruslah dijaga, karena itu walaupun kamu terjebak dalam lingkungan Hustle Culture, kamu harus memperhatikan pola hidupmu secara sehat.
Setelah bisa melakukan hal-hal yang sudah disebutkan di atas, kamu tidak perlu lagi memikirkan pekerjaan di luar jam kerja.
Aturlah jam tidurmu secukupnya karena jam istirahat dapat mempengaruhi kinerja dalam bekerja di keesokan harinya.
Baca Juga: Resolusi Keuangan dan Investasi, Cara Cuan Menyambut Tahun Baru
Bangun Batasan
Dikutip Hive, cara terakhir ini dapat kamu lakukan. Tetapkanlah batasan terhadap apa yang bisa kamu berikan.
Kemampuan untuk bekerja secara individu maupun kelompok tentu saja perlu, namun bila seseorang meminta untuk melakukan hal yang di luar kemampuan kerja dan waktu kerjamu, kamu bisa coba untuk menolaknya.
Batasan-batasan seperti di atas dapat kamu coba terapkan demi keseimbangan hidupmu. Apabila batasan tidak dapat dibangun, kemungkinannya kamu akan kembali terjebak dalam hustle culture.
Produktif memang sesuatu yang baik namun jika dilakukan secara berlebihan tentunya akan berdampak pada banyak hal dalam diri seseorang.
Pekerjaan adalah tanggung jawab pekerja tetapi bukan berarti seluruh waktumu dikerahkan hanya untuk bekerja saja.
Hal-hal yang sudah dituliskan di atas penting untuk kamu pertimbangkan agar tidak terjerat dalam budaya yang over productive.
Episode yang bertajuk “Hustle Culture: Produktif atau Toxic?” dapat langsung kamu simak melalui tautan berikut https://dik.si/obsesifS6E18.
Kamu juga dapat mengikuti obrolan lain seputar karier, pengembangan diri, dan lainnya dalam siniar OBSESIF.
Oleh: Alifia Riski Monika, Brigitta Valencia Bellion