Pemerintah Benahi Fundamental Ekonomi Indonesia dalam Hadapi Krisis Global

30 September 2022 11:00 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 pada Kamis, (29/09/2022).
Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 pada Kamis, (29/09/2022). ( Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sonora.ID - Pemerintah terus berbenah diri dalam berbagai hal fundamental, khususnya di bidang ekonomi, di tengah ketidakpastian perekonomian global yang disebabkan oleh berbagai krisis yang kini melanda seluruh negara di dunia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, salah satu hal fundamental tersebut adalah pembangunan infrastruktur guna mendongkrak daya saing Indonesia di dunia internasional.

"Kita tetap konsisten membenahi hal-hal yang fundamental. Infrastruktur terus, karena di situlah fondasi kita dalam jangka menengah dan panjang bisa kita perbaiki karena ini menyangkut nanti daya saing,  competitiveness. Enggak akan bisa kita bersaing dengan negara lain kalau konektivitas, conectivity, tidak kita miliki dengan baik," ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan sambutan pada acara United Overseas Bank (UOB) Economic Outlook 2023 pada Kamis, (29/09/2022).

Menurut Jokowi, infrastruktur jalan, bandara, pelabuhan, menjadi kunci bagi Indonesia untuk dapat bersaing dengan negara-negara lain di dunia.

Baca Juga: Kisah Sukitman, Polisi Penemu dan Saksi Mata Pembantaian di Lubang Buaya

"Jalan, airport, pelabuhan, pembangkit listrik, itu kunci, kunci dasar kalau kita ingin bersaing dengan negara lain. Kalau itu kita tidak memiliki, kalau stok infrastruktur kita rendah, mana bisa kita bisa bersaing dengan negara-negara lain," ungkapnya.

Selain itu, hal fundamental kedua yang dilakukan oleh pemerintah yaitu melakukan hilirisasi.

Presiden Jokowi mengingatkan agar Indonesia tidak lagi mengekspor berbagai komoditas tambang dalam bentuk bahan mentah saja.

Jokowi pun memberi contoh penghentian ekspor nikel dalam bentuk bahan mentah yang sebelumnya dilakukan pemerintah, kini telah berhasil mendongkrak nilai ekspornya menjadi berkali-kali lipat.

"Nikel setiap tahun pada saat ekspor kita mentah, kira-kira empat tahun yang lalu dan sebelumnya hanya 1,1 miliar dolar AS. Artinya, ekspor kita setahun hanya Rp15 triliun. Begitu kita hentikan, coba cek tahun 2021, 20,9 miliar dolar AS, meloncat dari 1,1 ke 20,9, dari kira-kira Rp15 triliun melompak ke Rp360 triliun. Baru nikel, nanti kita stop lagi timah, kita stop lagi tembaga, kita stop lagi bahan-bahan mentah yang kita ekspor mentahan," papar Jokowi.

Kemudian, hal fundamental berikutnya yang menjadi fokus pemerintah adalah ketahanan pangan dan energi.

Khusus untuk ketahanan energi, Presiden mencontohkan penggunaan biosolar B30, yang diharapkan dapat meningkat menjadi B40, sehingga bisa membantu meningkatkan ketahanan energi di tengah krisis energi yang melanda dunia.

Sementara, terkait krisis pangan, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa saat ini 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan pangan akut, bahkan 19.700 orang meninggal setiap harinya karena kelaparan.

Baca Juga: Naskah Ikrar Hari Kesaktian Pancasila yang Dibacakan Setiap 1 Oktober

Jokowi pun mengajak semua pihak untuk bersyukur, karena Indonesia masih memiliki ketahanan pangan yang baik, salah satunya dibuktikan dengan swasembada beras sejak tahun 2019.

"Agustus yang lalu kita mendapatkan pengakuan dari International Rice Research Institute bahwa sejak 2019 kita telah swasembada beras dan sistem ketahanan pangan kita dinilai baik. Ini yang terus kita jaga, syukur-syukur kita bisa kelebihan produksi yang banyak. Kenapa kita sekarang ingin bangun food estate, supaya ada kelebihan produksi. Selain menjaga ketahanan pangan kita, kita juga bisa membantu negara lain dalam hal urusan pangan, kita ekspor," tuntasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm