Dilansir Kompas.com dari Literary Device, berikut ini adalah ciri-ciri kalimat retoris ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri dari kalimat retoris, yaitu:
Kalimat retorik diajukan hanya untuk efek atau hanya untuk memberikan penekanan pada beberapa poin yang dibahas
Kalimat retorik tidak mengharapkan jawaban karena baik penanya atapun yang diberikan pertanyaan sudah mengetahui jawabannya
Biasanya berupa pertanyaan yang jawabannya sudah sangat jelas dan sudah diketahui
Biasanya kalimat retorik mudah ditemukan dalam kalimat karena posisinya dalam kalimat terjadi setelah komentar dibuat.
Fungsi Kalimat Retoris
Karena tidak membutuhkan jawaban, kalimat retorik biasanya digunakan sebagai sindiran atau sekedar kalimat basa-basi.
Dalam kehidupan sehari-hari, kalimat retoris banyak ditemukan dalam pidato atau debat.
Dalam dunia literatur, kalimat dan pertanyaan retorik efektif digunakan sebagai kalimat persuasif.
Dalam Buku Seri Terampil Menulis Bahasa Indonesia (2021), berikut sejumlah contoh kalimat retoris yang sering dijumpai:
Tidak tahukah kalian bahwa koruptor itu kotor, keji, kejam, durhaka, maksiat, dan terlaknat?
Tidak sadarkah kalian bahwa gaji kalian yang sungguh besar sekali itu berasal dari tetesan keringat rakyat kecil di negeri ini?
Baru pulang mas/mbak?
Mau pergi kerja ya?
Wah rumahnya jauh ya
Tidak tahukah kalian bahwa kekayaan alam di negeri ini sebenarnya memang sebesar-besarnya untuk rakyat, bukan sebesar-besarnya untuk kalian?
Tidak ingatkah kalian akan janji dan sumpah yang telah kalian ucapkan yang didengarkan oleh Tuhan kalian?
Tidak melihat dan mendengarkah kalian derita dan jeritan kese dihan rakyat kecil di negeri ini?
Tidak percayakah kalian akan karma yang bisa menimpa anak. cucu, dan cicit kalian sebagai balasan dari ulah tercela itu?
Kamu ke mana aja baru tau?
Wah cuacanya bagus ya
Tidak ingatkah kalian kepada IBU kandung yang mengandung, melahirkan, menyusui, mendidik, dan membesarkan kalian untuk berbuat baik?
Tidak ingatkah kalian kepada Bapak/Ibu GURU yang mendidik dan mengajarkan kejujuran dan kecerdasan, sehingga kalian memperoleh pangkat dan derajat yang tinggi?
Apa bisa kita hidup tanpa makan dan minum?
Berapa banyak lagi korban yang harus berjatuhan hingga perang usai?
Tidak sadarkah kalian bahwa kalian tidak mungkin hidup sampai 1.000 tahun di dunia ini?
Tidak takutkah kalian akan panasnya api neraka yang sanggup menghanguskan raga kalian?
Apa kamu tidak lelah bekerja seharian?
Apalagi yang dapat kita kerjakan kecuali hanya memohon pertolongan Tuhan?
Akankah kita biarkan negara kita dijajah?
Mana mungkin orang mati hidup kembali
Inikah yang kau namai bekerja?
Bukankah membohongi orang tua adalah dosa besar?
Apalah artinya kau tersenyum padaku, jika pada akhirnya kau memilih dia.
Tidakkah kita harus berdamai dengan diri sendiri atas segala kegagalan.
Bukankah menyebarkan hoak itu dilarang oleh Undang-Undang?
Bagaimana kamu bisa sukses, kalau setiap hari bermain game terus?
Benarkah kamu tidak pernah berbuat dosa
Apakah kau tidak merasa bersalah menabrak orang tua renta itu?
Mengapa tidak kau buang saja sampahnya di tempat sampah?
Tidaklah kamu takut adzab Tuhan?
Pantaskah kau menyakiti hati istrimu?
Demikian beberapa contoh kalimat retoris, lengkap dengan pengertian, fungsi dan ciri-cirinya. Selamat belajar.