Kecamatan dengan luas wilayah 1.927,30 hektar ini didominasi oleh laut yang sangat kaya potensinya dengan biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia.
Dengan jumlah penduduk sebanyak 6.303 jiwa (BPS 2021) yang tersebar di dua pulau utama yakni Pulau Bunaken dan Pulau Manado Tua, dan mayoritas mata pencaharian sebagai nelayan sehingga kebutuhan gizi masyarakat terutama protein nabati seharusnya dapat tercukupi.
Baca Juga: Dharma Pertiwi TNI Tutup Roadshow Percepatan Penurunan Stunting di Kalimantan Selatan
Hal ini berkaitan erat dengan masalah stunting, karena menurut penelitian, ikan mengandung asam lemak omega 3 yang penting untuk perkembangan mata, otak dan jaringan syaraf, serta memiliki komposisi asam amino yang lengkap.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Diano Tino Tandayu dalam kunjungan ke Bunaken, Jumat (30/09/2022) mengatakan fokus dan tugas BKKBN adalah untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting di mulai dari hulu.
“Masalah stunting merupakan masalah kompleks yang harus kita tuntaskan. Karena itu perlu perhatian dan kerjasama dari berbagai pihak. Kami berharap pemberian bantuan dan penyuluhan kepada masyarakat dengan potensi stunting akan terus dilakukan di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Utara bersama sama dengan mitra dan semua pihak terkait agar masalah stunting dapat diselesaikan. Sesuai target prevalensi stunting turun jadi 14 persen pada tahun 2024,” kata Diano Tandayu.
Karena itu, Diano Tandayu beserta jajaran Kantor Perwakilan BKKBN Sulawaesi Utara bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Satgas Percepatan Penurunan Stunting (PPS) Provinsi Sulawesi Utara dan OPD KB Kota Manado bersama perwakilan dari perusahaan menyerahkan bantuan berupa beras dan biskuit kepada 29 keluarga yang memiliki balita stunting.
Baca Juga: Cegah Stunting, BKKBN Sulsel Gandeng TNI Beri Pelayanan KB Gratis di Gowa
Penyerahan itu disaksikan langsung oleh Pemerintah Kecamatan Kepulauan Bunaken.
Bantuan ini akan terus diberikan secara bertahap setiap tiga bulan kepada keluarga-keluarga yang berisiko stunting.
Selain itu akan diberikan penyuluhan dan pendampingan secara terus menerus oleh Penyuluh Keluarga Berencana dan kader sehingga dapat mengubah pola pikir dan gaya hidup masyarakat.
Harapannya, masyarakat untuk lebih memperhatikan kebutuhan gizi untuk ibu dan calon bayi selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Bantuan kepada keluarga berisiko stunting di Bunaken itu merupakan penyaluran Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.
Ada dua perusahaan setempat yang memberi bantuan untuk upaya percepatan penurunan stunting, yakni PT. Meares Soputan Mining (MSM) dan PT. Tambang Tondano Nusajaya (TTN).
Baca Juga: Cegah Stunting, BKKBN Sulsel Gandeng TNI Beri Pelayanan KB Gratis di Gowa