Palembang, Sonora.ID – Tahun 2022 ini cukup unik, biasanya di Sumsel bulan Agustus - September adalah puncak musim kemarau, berbeda tahun ini justru sumsel masuk musim penghujan, bahkan ada daerah-daerah tertentu yang tidak merasakan musim kemarau.
“ Tahun ini terjadi anomali cuaca. Indonesia masih mengalami la nina walaupun lemah, kemudian iod (dipole mode index) tahun ini cukup significan sehingga massa uap air disebelah timur benua afrika bergerak sebelah barat pulau sumatera sehingga di sumatera banyak pasokan uap air untuk pembentukan awan-awan hujan termasuk di sumsel,” ujar Desindra Dedi Kurniawan, Kepala BMKG SMB Palembang kepada sonora (03/10/2022).
Rata-rata musim penghujan maju, seharusnya oktober akhir atau november sekarang agustus sudah masuk awal musim penghujan. Namun tidak serantak berdasarkan zona musim. Secara umum agustus-september masuk wilayah sumsel. Dampak positifnya petani padi bisa bercocok tanam sepanjang tahun ini karena padi termasuk tanaman yang butuh air yang banyak.
Memasuk musim penghujan dan awal musim penghujan banyak potensi terjadi cuaca ekstrim. Cuaca ekstim seperti hujan lebat dapat menyebabkan banjir, tanah longsor dan genangan.
Cuaca ekstrim lain yang perlu diwaspadai adalah angin kencang, putting beliung, petir dan hujan es.
Baca Juga: Wajib Tahu! Begini Cara Tepat Menghindari Sambaran Petir Dimanapun
Daerah di dataran tinggi perlu waspada terhadap potensi terjadinya tanah longsor saat hujan lebat dan kemiringan yang curam. Daerah seperti empat lawang, Lahat, Pagar alam rawan terjadinya tanah longsor. Daerah perkotaan seperti Palembang, Prabumulih rawan terjadi banjir saat musim penghujan terutama apabila drainasenya tidak baik. Masyarakat harus peduli membersihkan lingkungan agar tidak terjadi banjir.
Sumsel juga mengalami fenomena dua periode puncak suhu maximum. April – mei dan September oktober adalah puncak suhu maximum. Sering terjadi hujan lebat dan angin kencang, dipagi hari panas terik dan sore hari cuaca gerah.
“ Kepada masyarakat agar menjaga kesehatan karena perubahan cuaca yang cepat. Perbanyak minum air putih, makanan bergizi dan terus update informasi dari BMKG khususnya peringatan dini cuaca ekstrim,” tutupnya.