Komentar Pengurus Klub SFC terkait Tragedi Kemanusiaan di Kanjuruhan Malang

4 Oktober 2022 08:50 WIB
Faisal Mursyid,  Sekretaris Perusahaan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri.
Faisal Mursyid, Sekretaris Perusahaan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri. ( )

Palembang, Sonora.ID – Mengomentari terjadinya tragedi di Kanjuruhan Malang yang menewaskan sebanyak 125 orang, Faisal Mursyid, SH, Sekretaris Perusahaan PT. Sriwijaya Optimis Mandiri, Pengelola Klub Sriwijaya FC kepada sonora  (03/10/2022) mengatakan bahwa ini merupakan sebuah tragedi terbesar dalam sejarah sepakbola nasional, bahkan untuk dunia nomor 2.

Ini tragedi yang mengagetkan kita semua membuat kita miris dan tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.

“ Saya melihat secara langsung saat skor 2-2 antara Arema dengan Persebaya. Saat itu suasana masih kondusif namun akhirnya terjadi ketidakpuasan, ada beberapa oknum penonton yang turun kelapangan memicu terjadinya kerusuhan,” ujarnya.

Ia mengatakan setiap pertandingan selalu ada panitianya, ada keamanan, ada organisasi pertandingan yang melaksanakan sebuah pertandingan. Apakah jumlah penonton sudah sesuai dengan kapasitas stadion, apakah pintu sudah diaktfikan semua.

“ di Jakabaring 15 menit sebelum pertandingan berakhir pintu sudah dibuka. Kita tidak bisa menduga-duga di Kanjuruhan apa yang terjadi. di Palembang sudah belasan tahun melaksanakan pertandingan. Pertandingan harus dikendalikan semua pihak. Siapa yang bertanggungjawab, siapa yang memerintahkan. Cara-cara manajemen seperti ini menjadi pertanyaan kita semua,miris kita melihat kejadian ini,” ujarnya.

Baca Juga: Mensos Risma Tuntaskan Penyaluran Santunan Ahli Waris Tragedi Kanjuruhan

Ia menjelaskan setiap event baik nasional maupun internasional hal pertama yang dilakukan adalah berkordinasi dengan pihak kepolisian dalam hal ini polresta.

Berkordinasi dengan dinas kesehatan terkait ambulan, dokter perawat yang dibutuhkan. Kordinasi dengan dinas PBK mengantisipasi bila ada kejadian darurat.

Kordinasi dengan pengelola tiket, berapa pintu yang dibuka. Standar pengelolaan pertandingan harus diterapkan, tiket menyesuaikan dengan kapasitas. Ada petugas khusus pemegang kunci pintu.

15 menit sebelum pertandingan berakhir ia harus berkeliling membuka pintu agar tidak ada penumpukan di satu pintu saja. Tragedy ini berdampak besar. Liga satu diberhentikan dahulu sampai audit keamanan selesai.

Ini akan jadi catatan penting PSSI dalam sebuah pertandingan jumlah kapasitas dan pengamanan serta tiket harus diantisipasi sebelum pertandingan dilaksanakan.

Baca Juga: Lirik Lagu Arema FC, 'Kami Selalu Ada' Ingat Petaka Stadion Kanjuruhan

Ia mengatakan peran supporter sangat penting dalam dunia sepak bola, ibaratnya pemain ke 12. Supporter tidak bisa lepas dari sebuah klub sepakbola agar spirit pemain dilapangan lebih semangat. Ulah oknum supporter seperti turun ke lapangan, menghidupkan kembang api akan mendapat denda bagi klub yang didukungnya apalagi pertandingan bersifat live.

“ Semoga kejadian ini tragedy terakhir di persepakbolaan di Indonesia. Seluruh masyarakat harus mendukung timnya dengan fairplay.  Supporter harus mendukung timnya dengan positif dan tidak membuat hal-hal yang fatal baik bagi diri sendiri maupun orang lain,” tutupnya.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm