Sri Mulyani juga mengingatkan masih adanya potensi bencana erupsi dan banjir material Gunung Merapi yang masih mengintai. Hal ini lantaran hingga saat ini level Gunung Merapi masih berstatus siaga.
“Jadi selain potensi bencana musiman yang harus diwaspadai, masyarakat Klaten juga harus mewaspadai potensi bencana ada dan kita hidup berdampingan dengannya. Yaitu erupsi Gunung Merapi,” katanya.
Ia menjelaskan Klaten merupakan wilayah rawan bencana, bencana nasional gempa bumi tahun 2006 atau bencana erupsi merapi tahun 2010 guna menjadi pelajaran berharga bagaimana pemerintah, warga masyarakat, beserta komponen yang ada harus pandai menyusun kesiapsiagaan.
“Bencana demi bencana mengharuskan kita untuk belajar dan berfikir atas apa yang harus kita lakukan menghadapi kondisi darurat," jelasnya.
"Belajar dari pengalaman terjadinya bencana selama ini bahwa banyaknya korban berjatuhan salah satunya disebabkan oleh kepanikan dan kekurang siagaan masyarakat dalam menghadapi bencana," lanjutnya.
Ia juga meminta pada seluruh elemen agar memberikan pemahaman dan pengetahuan terkait karakter bencana, tata cara bertindak saat bencana datang melanda sangat mungkin dipelajari sebagai langkah antisipasi kepada masyarakat.
Baca Juga: Anies Baswedan Resmi Diusung NasDem Jadi Capres 2024, DPD Klaten Siap Dukung
Menurutnya, dengan kemampuan dasar tersebut sebagai langkah edukasi untuk menghadapi kondisi-kondisi sulit terutama saat bencana itu tiba.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Klaten, Sri Mulyani secara simbolis menyerahkan peralatan penanganan bencana kepada relawan sebagai tanda kesiapsiagaan bencana.