Bandung, Sonora.ID - Gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2022, mendapat respon dan dukungan positif dari Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Ning Wahyu Astutik.
Ditemui usai acara pembukaan WJIS 2022 di Trans Convention Center (TCC) Bandung, Ning mengatakan bahwa event seperti ini sangat membantu Apindo dalam mengetahui perkembangan investasi dan proyek yang ditawarkan.
"Saya sangat menyambut baik West Java Investment Summit yang digelar Pemprov dan Bank Indonesia Jabar ini. Dengan adanya event ini, kami dari Apindo jadi makin memahami peta investasi di Jabar. Ada proyek investasi ketahanan pangan, energi baru terbarukan dan proyek-proyek pemerintah," ucap Ning kepada media, Rabu (5/10/2022).
“Kita jadi tahu banyak dari paparan-paparan yang disampaikan mengenai proyek investasi, berapa nilainya dan faktor pendukung lainnya. Jadi ini penting,” tegas Ning.
Kepada media, Ning menggarisbawahi pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa sektor industri di Jawa Barat terus berkembang sehingga menjadi yang terbesar di Indonesia.
Baca Juga: Jabar Tawarkan Puluhan Proyek Investasi Bernilai Triliunan Rupiah di WJIS 2022
"Saya senang mendengar pernyataan itu, dan itu saya pegang erat, walaupun di Jabar sektor industrinya pesat, tapi sebenarnya itu lebih diprioritaskan sektor ketahanan pangan, makanya Jabar surplus terus tiap tahunnya," ucap Ning.
“Jadi di Jabar itu tidak ada lagi yang kelaparan, karena ketahanan pangan di jabar ini sudah surplus, itu sangat bagus, kalau masih kelaparan orang susah juga untuk berkonsentrasi dan untuk,” imbuhnya.
Ditanya mengenai proyek investasi pada sektor energi baru terbarukan, Ning menilai sangat penting. Pasalnya, saat ini konsumen luar negeri sudah meminta produksi produk mereka menggunakan teknologi ramah lingkungan. Di Jabar sendiri menurut Ning, energy terbarukan sudah diterapkan dan berjalan. Banyak fasilitas energi terbarukan ada di Jawa Barat.
“Kenapa ini penting? Sekarang sudah mulai di luar negeri itu juga meminta industri yang ada di Indonesia itu, buyer-buyernya ya, sudah meminta produk mereka di bikin di sini dengan menggunakan energi terbarukan,” kata Ning.
Di sisi lain, Ning menyambut baik PT Pos Indonesia (Persero), yang kini mengembangkan bisnis logistiknya. Dengan adanya layanan logisitk PT. Pos Indonesia, Ning yakin pengusaha tidak akan kerepotan untuk urusan logistik, baik pengiriman barang ke luar atau dalam negeri, maupun lainnya.
“Apindo itu punya ribuan anggotanya, sedangkan PT Pos itu sekarang punya logistik. PT Pos sudah bertransformasi, jadi kita bisa mengirim logistik melalui mereka. Dan bahkan mereka juga bisa dimintai tolong impor kurir sampai mengantar barang itu ke tempat tujuan. Kelebihan dari PT.Pos ini kendaraannnya kan ada tulisan PT Posnya, jadi bakalan lebih lancar," pungkas Ning.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.