Sonora.ID – Lagu ‘Lir Ilir’ merupakan tembang Jawa ciptaan Sunan Kalijaga.
Lagu Lir Ilir diciptakan oleh Raden Syahid yang kemudian dikenal dengan Sunan Kalijaga saat menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa pada abat ke-16
Lagu ‘Lir Ilir’ memiliki makna yang begitu mendalam yaitu manusia harus bangun dari keterpurukan dan menjauhkan diri dari sifat malas.
Dalam lagu ini, manusia digambarkan sebagai ‘tanaman’ yang sedang bersemi dan berwarna hijau.
Jika ‘tanaman’ tersbeut tumbuh besar maka tentu saja manusia akan mendapatkan kebahagiaan layaknya pengantin baru yang tengah berbahagia.
Sementara ‘cah angon’ memiliki makna bahwa diri kita sebenarnya mampu membawa orang lain dan dirinya sendiri ke dalam jalan yang benar.
Adapun ‘pohon belimbing’ merupakan kiasan untuk rukun Islam yang berjumlah 5 karena buahnya yang berbentuk bintang dengan lima ujung.
Selanjutnya, makna pakaian yang terkoyak bermakna umat manusia harus selalu memperbaiki iman dalam dirinya supaya kelak dapat siap ketika dipanggil oleh-Nya.
Di akhir lagu, lirik “Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane” mengingatkan kita agar memperbaiki iman dalam diri selagi bulan masih menyinari bumi dan selagi waktu yang kita miliki di dunia masih banyak.
Berikut ini lirik lagu ‘Lir Ilir’:
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir tak ijo royo royo
Tak sengguh panganten anyar
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi
Lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira
Dodotira dodotira kumintir bedah ing pinggir
Dondomana jrumatana kanggo seba mengko sore
Mumpung padang rembulane mumpung jembar kalangane
Sun suraka surak hiyo
Baca Juga: Lirik Lagu Lembah Manah - Mamnun feat. Cimbrut
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News