Bagian dalam mesin cuci yang gelap dan lembap membuat lingkungan yang sempurna untuk menampung jamur dan bakteri lain, yang hanya akan menempel pada pakaian dan meninggalkan bau yang khas.
Untuk menghindari hal ini, periksa dan bersihkan mesin Anda secara teratur, baik oleh Anda sendiri atau profesional. Perawatan yang tepat dapat membuat perbedaan besar pada pakaian Anda.
Biasanya masalah ini disebabkan oleh penumpukan deterjen, kotoran, kerak kapur atau jamur di dalam mesin.
Sebelum Anda menghabiskan uang untuk saran ahli dari seorang profesional, Anda mungkin ingin mencoba menangani masalah Anda sendiri.
Lap segel pintu mesin cuci, bersihkan laci deterjen dengan mengeluarkannya dan merendamnya dalam air panas dan periksa apakah mesin cuci memiliki pengaturan cuci sendiri. Atau, Anda dapat mencoba produk pembersih mesin cuci, yang tersedia di sebagian besar supermarket besar.
Untuk peretasan rumah tangga, tuangkan beberapa cangkir cuka putih ke dalam laci deterjen dan jalankan siklus kosong dengan air panas.
3. Terlalu banyak deterjen
Sementara banyak orang yang memahami jika tidak cukup deterjen tidak akan cukup untuk membunuh semua bakteri, namun terlalu banyak justru kontraproduktif.
Ini menyebabkan penumpukan busa yang kemudian menempel pada pakaian dan menjebak bakteri di sana, bukannya mengangkatnya.
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Noda Kuning di Baju Putih, Cuman Pakai Bahan Rumahan Saja!
Pada dasarnya, patuhi dosis yang dianjurkan dan gunakan gelas ukur. Anda juga dapat membeli deterjen kapsul yang sudah diukur sebelumnya untuk menghindari masalah sama sekali.
Berbicara tentang kesadahan air, suhu juga bisa membuat perbedaan. Kain tertentu seperti handuk putih dapat menangani suhu yang lebih tinggi tanpa merusak pakaian, dan air panas lebih mungkin untuk menghilangkan bakteri dan bau.
Periksa label pada pakaian Anda dan lihat label mana yang dapat mengatasi panasnya sedikit, tapi hati-hati agar tidak menyusut.