Makassar, Sonora.ID - Tren kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dilaporkan terus mengalami peningkatan.
Olehnya digelar seminar di Hotel Santika Makassar, Selasa (11/10/2022). Tujuannya, meningkatkan kapasitas sumber daya lembaga penyedia layanan penanganan bagi perempuan korban kekerasan kewenangan kabupaten kota Makassar angkatan ke-VIII Tahun Ajaran 2022
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar, Achi Soleman mengatakan, terus mengkampanyekan program jagai anak ta atau menjaga anak. Harapannya, meningkatkan peran orang tua untuk memantau perkembangan anak, termasuk masyarakat.
"Peran orang tua penting untuk perkembangan anak," ujarnya.
Sementara kepala bidang perlindungan perempuan DP3A Makassar, Hafida Jalante menambahkan, kegiatan ini bisa menjadi tempat berdiskusi dan saling tukar informasi.
Termasuk, mengenai kondisi dan kendala di lapangan untuk dicarikan solusi. Petugas shelter diminta untuk bersinergi dengan media dalam membantu warga.
Baca Juga: Waspada Cuaca Buruk, Diskominfo Makassar Ajak Warga Manfaatkan Call Center 112
"Ini antar shelter, terutama kondisi di lapangan masing-masing. Khususnya terkait kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan yang ditemukan," jelasnya.
Dia juga melaporkan, kegiatan mengundang puluhan peserta dan menghadirkan pembicara dari aktivis perempuan dan wartawan senior, Reny Sry Ayu.
Dalam kesempatan itu, Reny memandang, keberadaan media bisa minimal membantu shelter dalam mengawal setiap ada kasus yang ditemukan. Caranya dengan menyajikan pemberitaan yang berimbang.
“Media paling tidak dapat membantu dalam hal mengawal kasus-kasus kekerasan yang ditemukan. Dengan tetap memperhatikan kaidah jurnalistik yang ada," tutupnya.