Sehingga daerah terdampak banjir mengalami perubahan, dimana Kecamatan Manggala sisa 4,94 km2.
Kecamatan Rappocini 0,05 km2, Panakkukang 0,61 km2, Tallo 0,92 km2, Tamalanrea 1,77 m2, Biringkanaya 0,01 km2.
"Sehingga total luas daerah terdampak banjir sisa 8,30 km2 dari 26 km2 sebelum adanya kolam retensi," paparnya.
Kesimpulan dari penelitian ini ialah debit banjir hulu yang masuk ke dalam Sungai Tallo dibagi menjadi 2 sub DAS, sub DAS Tallo hulu dan sub DAS Mangalarang.
Debit banjir masing-masing sebesar Q50=523,76 m³/det dan Q50= 886,82 m³/det.
Adapun solusi untuk mengatasi banjir sungai Tallo dengan sistem drainase berwawasan lingkungan yaitu dengan rencana pembangunan kolam retensi hilir.
Dengan volume tampungan total normal sebesar 2,48 juta m³ dan tampungan maksimum sebesar 5,31 juta m³.
Dapat direduksi sekitar 17,7 km² luas daerah terdampak banjir.
Selain revitalisasi sistem drainase Kota Makassar, Balitbangda Makassar juga melakukan desiminasi dua hasil penelitian lainnya.
Baca Juga: Banyak Akar Pohon Menyumbat Drainase, Begini Sikap Pemko Banjarmasin
Yakni penelitian dengan tema Menuju Efektivitas Pengelolaan 18 Revolusi Pendidikan. Serta Identifikasi Penyebab Banjir di Kota Makassar.
Kepala Balitbangda Makassar, Andi Bukti Djufrie mengatakan, setelah diseminasi ini tugas Balitbangda untuk melakukan penelitian sudah selesai.
"Diseminasi ini untuk menyebarluaskan kepada SKPD terkait dan masyarakat terkait hasil penelitian yang dilakukan," katanya.
Diharapkan SKPD terkait menjadikan penelitian ini sebagai referensi untuk melakukan perbaikan.
Misalnya, revolusi pendidikan yang tidak tepat sasaran bisa diketahui dan dipahami oleh kepala sekolah dengan baik.
"Begitu pula dengan identifikasi banjir dan revitalisasi drainase, sehingga kita harap hasil penelitian ini bisa menindaklanjuti hasil penelitian yang telah dilaksanakan," tuturnya.
Desiminasi ini dibuka oleh Asisten III Kota Makassar Mario Said.Dalam sambutannya, Mario menyampaikan, desiminasi ini menjadi wadah untuk mensosialisasikan hasil penelitian.
Balitbangda sebagai lembaga yang melakukan penelitian dan pengkajian terus melakukan inovasi untuk pembangunan Kota Makassar.
Baca Juga: 45 Bangunan Liar di Atas Drainase Dibongkar, Wujudkan Medan Bebas Banjir