Daerah Kewanitaan Iritasi Tiap Menstruasi? Cegah dan Atasi dengan 4 Cara Ini

12 Oktober 2022 19:45 WIB
Ilustrasi cara mencegah dan mengatasi daerah kewanitaan yang iritasi setiap kali menstruasi
Ilustrasi cara mencegah dan mengatasi daerah kewanitaan yang iritasi setiap kali menstruasi ( Freepik)

Sonora.ID - Sebagai perempuan yang masih mengalami menstruasi, pernah tidak sih kamu merasakan daerah kewanitaanmu panas, perih, dan gatal?

Daerah kewanitaan seperti selangkangan lecet dan muncul ruam. Bahkan, bagian lain seperti kemaluan dan pantat juga turut demikian.

Jika kamu mengalami hal semacam ini maka dapat dikatakan daerah kewanitaanmu sedang iritasi.

Iritasi dapat disebabkan oleh jamur, celana dalam terlalu ketat, gesekan pembalut, bahan pembalut yang tidak cocok dengan kulit, dan daerah kewanitaan yang terlalu lembap.

Tingkat kesensitifan kulit juga turut mempengaruhi. Perempuan dengan kulit sensitif akan lebih sering mengalami iritasi.

Meski demikian, kamu tidak usah khawatir. Kamu bisa melakukan pencegahan dengan cara-cara berikut ini.

Baca Juga: 5 Arti Mimpi Haid, Salah Satunya Pertanda untuk Lebih Waspada

Cara Mencegah Daerah Kewanitaan Agar tidak Iritasi

1. Menjaga Kebersihan Daerah Kewanitaan

Daerah kewanitaan harus dijaga kebersihannya dengan mengganti celana dalam secara rutin  dan membasuh area kewanitaan dengan air.

Apabila ingin membasuh dengan sabun, pastikan tidak menggunakan sabun yang mengandung parfum.

Sabun juga hanya digunakan pada bagian paha, pantat, pubis (bulu kemaluan), dan selangkangan, bukan pada bagian vulva.

2. Rutin Mengganti Pembalut

Di antara beberapa alat yang digunakan saat mestruasi seperti menstrual cup dan tampon, pembalut adalah alat yang paling sering digunakan perempuan Indonesia.

Pembalut harus rutin diganti menyesuaikan dengan kuantitas darah yang keluar. Melansir Boldsky, di hari awal menstruasi darah yang keluar cukup banyak.

Jadi, disarankan untuk mengganti tiap 2 jam sekali.

Kemudian untuk hari berikutnya ketika darah sudah mulai keluar sedikit, disarankan untuk mengganti pembalut tiap 4 jam sekali.

Mengganti pembalut harus dilakukan secara rutin, sebab pemakaian pembalut yang terlalu lama memicu tumbuhnya bakteri yang dapat membahayakan organ kewanitaan.

Baca Juga: 7 Cara Agar Menstruasi Cepat Berhenti Secara Alami dan Aman

3. Memilih Pembalut yang Tepat

Mengingat kulit area kewanitaan cukup sensitif maka perlu menggunakan pembalut dengan bahan lembut dan tidak mengandung parfum.

Pembalut harus memiliki izin edar dan BPOM. Kamu juga dapat menggunakan pembalut dengan daya serap yang baik agar daerah kewanitaan tidak terlalu lembap.

4. Hindari Penggunaan Celana Dalam Ketat

Penggunaan celana dalam yang ketat dapat menghambat sirkulasi udara, sehingga daerah kewanitaan menjadi terlalu lembap. Selain faktor keketatan, pemilihan bahan celana dalam juga patut diperhatikan.

Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan celana dalam berbahan katun karena tidak terlalu ketat dan mudah menyerap keringat.

Penggunaan celana dalam yang tidak ketat akan mengurangi gesekan permukaan pembalut pada bagian selangkangan.

Cara Mengatasi Daerah Kewanitaan yang Iritasi

1. Kompres dengan Air Dingin

Ketika kulit daerah kewanitaanmu telah iritasi, kamu dapat mengatasinya dengan mengompres bagian yang gatal menggunakan air dingin atau es.

Pastikan kain yang digunakan untuk mengompres sudah bersih. Lakukan pengompresan selama lima sampai sepuluh menit.

Baca Juga: Cegah Kanker Payudara, Kemenkes Luncurkan Slogan 'Ayo SADARI Setelah Menstruasi'

2. Hindari Menggaruk Bagian yang Gatal

Jangan menggaruk bagian yang gatal. Hal ini dapat menambah goresan luka yang dapat memperparah iritasi.

Terdapat bakteri pada kuku atau alat lain yang digunakan untuk menggaruk, sehingga goresan luka dapat menjadi jalan masuknya bakteri.

3. Gunakan Obat

Iritasi dapat disembuhkan menggunakan obat alami seperti lidah buaya yang mampu meredakan gatal dan menenangkan kulit.

Kamu juga dapat menggunakan obat oles antibakteri. Melansir dari Tribun, obat antibakteri cocok digunakan karena sesuai dengan kondisi mentruasi yang tingkat kelembapannya tinggi.

Semakin tinggi tingkat kelembapan maka semakin rawan peningkatan bakteri.

4. Konsultasikan ke Dokter

Apabila iritasi tidak kunjung berkurang, kamu dapat segera berkonsultasi dengan dokter.

Dengan begitu, kamu akan tahu penyebab dari iritasi dan akan mendapatkan obat yang tepat.

Baca Juga: Daerah Kewanitaan Iritasi Tiap Menstruasi? Cegah dan Atasi dengan 4 Cara Ini

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm