Menurut Cheng, ketika kita langsung tidur setelah mandi, kelembapan rambut dan bantal akan menciptakan lingkungan ideal untuk pertumbuhan jamur.
Kelembapan dan kehangatan menciptakan tempat berkembang biak untuk jamur malassezia.
Jamur ini berkaitan dengan ketombe, dermatitis seboroik (kulit bersisik dan kemerahan) dan eksim (reaksi alergi pada kulit).
Masih dilansir dari sumber yang sama, rambut yang basah bisa memicu perkembangan jamur di kulit kepala.
Selain itu, produksi ketombe basah dan kering bakal berkembang seiring waktu.
Imbasnya, kepala bakal terasa gatal tak tertahankan gegara jamur.
Tidur dengan rambut yang membasahi bantal juga berpotensi membuat bakteri dan jamur bersentuhan langsung dengan pori-pori.
Kondisi itu dapat memicu berbagai kondisi kulit lain di wajah dan kulit kepala.
Seperti jerawat, kurap dan peradangan kulit kepala.
Baca Juga: Apa Itu Cepmek? Model Rambut yang Viral di TikTok ala Dilan KW
Menurut penelitian yang menguji bantal untuk flora jamur, setiap spesimen ditemukan antara empat dan 16 spesies jamur.
Termasuk salah satunya aspergillus fumigatus.
Spesies khusus ini memicu infeksi parah pada orang yang menderita asma dan sistem kekebalan yang lemah.
Namun, infeksi tersebut jarang terjadi.
Kendati demikian, Anda tak boleh abai karena akibatnya bisa sangat fatal kalau sampai terjadi.