Sonora.ID - Berikut ini akan dibahas mengenai lirik lagu 'Hymne Guru' beserta makna dan sejarah lagu yang diciptakan oleh Sartono. Semoga bermanfaat.

Lagu 'Hymne Guru' merupakan salah satu lagu nasional yang sering dinyanyikan di sekolah-sekolah, terlebih di momen-momen penting seperti pada Hari Guru Nasional.

Lagu ini adalah ciptaan seorang mantan guru yayasan swasta di kota Madiun, Jawa Timur yang dikenal dengan nama Sartono.

Lagu ini ditulis dan diciptakan pada tahun 1980-an dan hingga kini masih terus dinyanyikan dan dibawakan di semua sekolah.

Lirik lagu 'Hymne Guru' memiliki makna mendalam tentang jasa seluruh guru dan tenaga pendidikan.

Mereka tanpa pamrih menjadi sosok terdepan untuk membawa generasi bangsa Indonesia lebih terdidik dan terpelajar.

Inilah serba-serbi ulasan mengenai lagu 'Hymne Guru'  ciptaan Sartono.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Berkibarlah Bendera Negeriku’ Lengkap dengan Chord Gitar, Lagu Wajib Nasional Jelang HUT RI 17 Agustus

Lirik Lagu 'Hymne Guru' Ciptaan Sartono

Terpujilah
Wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir
Di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku

Tuk pengabdianmu
Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa pembangun insan cendekia

Makna Lirik Lagu 'Hymne Guru'

Lagu wajib nasional “Hymne Guru” menceritakan tentang pentingnya peran seorang guru dalam memberikan pendidikan setiap anak.

Pada bait pertama lirik “Terpujilah, wahai engkau ibu bapak guru” mengandung makna bahwa seorang guru bukan hanya sekedar menyampaikan ilmu di kelas-kelas. Guru adalah sosok pendidik yang punya tanggung jawab besar mencerdaskan generasi muda dan membuatnya menjadi pribadi yang bermoral dan berbudi pekerti.

Lagu ini juga mengandung makna tentang jasa para guru yang selalu dikenang dalam membantu anak-anak muridnya untuk menjadi pribadi unggul di masa depan. Setiap nasihat dan ilmu yang diberikannya sangat penting untuk bekal di masa depan, seperti  dalam lirik “Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.”

Pada bait selanjutnya, yaitu “Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku, sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu.” membawa makna jika bakti dan jasa para guru akan selalu terkenang di hati para murid-muridnya seumur hidup.

Kemudian pada lirik “Engkau sebagai pelita dalam kegelapan, engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan, engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa” ada makna bahwa guru adalah seorang penerang ketika muridnya merasa kegelapan dan tidak tahu tentang sebuah ilmu. Guru berperan sangat penting membimbing dan mengarahkan kita untuk melangkah menuju masa depan.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Makna di Balik 'Indonesia Raya' 3 Stanza Karya W.R Supratman

Sosok di Balik Lirik Lagu 'Hymne Guru' dan Sejarah Penciptaannya

Dialah Sartono yang menjadi sosok di balik lagu Hymne Guru.

Dikutip dalam buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer (2017) oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, Sartono menciptakan lagu “Hymne Guru: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” untuk menghargai jasa para guru di Indonesia.

Sartono lahir di Madiun, 29 Mei 1936 dan merupakan seorang mantan guru seni musik di sekolah yayasan swasta di Kota Madiun, Jawa Timur.

Minat dan kemampuan musik Sartono didapatkannya secara otodidak. Meski begitu di tahun 1978, dia adalah satu-satunya guru seni musik di Madiun yang dapat membaca not balok.

Saat itu alat musik masih sangat terbatas. Oleh karena itu lagu Hymne Guru ciptaan Sartono dibuat dengan bersiul sambil menuliskan nadanya ke dalam kertas.

Terciptanya lagu Hymne Guru berawal dari momentum Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1980. Kala itu Sartono mengikuti lomba cipta lagu bertema pendidikan.

Dengan saingan ratusan peserta, lagu ciptaan Sartono berjudul “Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” menjadi pemenangnya.

Sartono mendapatkan hadiah sejumlah uang dan bersama sejumlah guru teladan lainnya di seluruh Indonesia diberangkatkan ke Jepang untuk studi banding.

Sejak menang itulah, lagu 'Hymne Guru' menjadi salah satu wajib nasional.

Lagu ini biasa diputar di momen Hari Guru Nasional pada tanggal 25 November, yang juga merupakan kelahiran Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945.

Lirik Lagu Hymne Guru Diubah?

Sejak tahun 2006, ternyata lirik lagu ciptaan Sartono ini sudah mengalami perubahan. Hal itu diungkapkan oleh mantan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Sumarna Surapranata.

Kalimat "engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa" telah diubah menjadi "engkau patriot pahlawan bangsa, pembangun insan cendekia".

Perubahan lirik lagu di kalimat terakhir ini telah disepakati dan ditandatangani pada tanggal 27 November 2007, disaksikan oleh Dirjen PMPTK Depdiknas dan ketua pengurus besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Perubahan lirik lagu 'Hymne Guru' ini juga diatur dalam surat edaran PGRI Nomor 447/Um/PB/XIX/2007 tanggal 27 November 2007.

Demikian ulasan mengenai lirik lagu 'Hymne Guru' mulai dari makna, sejarah dan perubahannya. Semoga bermanfaat.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.