Pontianak, Sonora.ID - PT PLN (Persero) berkomitmen mengurangi emisi karbon guna mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, salah satunya dengan membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam acara Diskusi bertajuk Menapak Peta Jalan Pemanfaatan Kendaraan Listrik Nasional di Jakarta pada Selasa (11/10) menjelaskan bahwa sektor transportasi adalah salah satu penyumbang emisi karbon tertinggi di Indonesia.
Tak kurang dari 280 juta ton CO2e dihasilkan dari sektor transportasi. Jika dibiarkan, maka pada tahun 2060 emisinya akan ada 860 juta ton CO2e per tahun.
“Kita di sini untuk memastikan generasi mendatang lebih baik dari pada hari ini. PLN berkomitmen penuh untuk bisa menurunkan emisi gas rumah kaca,” ungkap Darmawan.
Lebih lanjut, ia menuturkan, penggunaan kendaraan listrik lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan BBM.
Baca Juga: Presiden Jokowi Cek Proyek Kereta Cepat, Dirut PLN: Infrastruktur Listrik Rampung Juni 2023
Dari perhitungan 1 liter BBM sama dengan 1,2 kWh listrik. Emisi karbon 1 liter BBM itu 2,4 kilogram. Sedangkan 1 kWh listrik pada sistem kelistrikan di Indonesia yang masih ditopang oleh PLTU, emisinya sekitar 0,85 kg CO2e. Artinya kalau 1,2 kWh, emisinya sekitar 1,1 kg CO2e.
"Dengan menggunakan kendaraan listrik maka kita sudah menjadi bagian dalam mengurangi emisi karbon lebih dari 50 persen," paparnya.
Untuk mempermudah pengguna kendaraan listrik, PLN siap memberikan berbagai insentif dan layanan, salah satunya dengan layanan home charging.