Mojokerto, Sonora.Id - Guna mewujudkan Indonesia Emas 2045, Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick Thohir, terus melakukan berbagai transformasi. Setidaknya, terdapat lima transformasi di BUMN yang menjadi fokus utama, yaitu transformasi digitalisasi, transformasi energi terbarukan, transformasi di industri pertambangan, transformasi pariwisata, dan transformasi pangan.
Ketahanan pangan dan energi merupakan salah satu pilar utama dalam tercapainya Indonesia Emas 2045. Hal itu, sebagaimana yang kerap disampaikan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan, bahwa kedaulatan pangan dan energi adalah problem utama dan akan menjadi tantangan besar yang harus dihadapi dunia.
Oleh sebab itu, dalam rapat terbatas yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Presiden RI Joko Widodo, telah memberikan mandat kepada Kementerian BUMN, melalui Holding Perkebunan Nusantara untuk melaksanakan percepatan swasembada gula nasional dan dengan Pertamina untuk mendukung ketahanan energi.
Presiden telah memerintahkan jajarannya untuk menyiapkan langkah, memperkuat pemenuhan gula konsumsi, yang juga dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan peningkatan produksi bioethanol.
Upaya penguatan ketahanan pangan dan energi, dilakukan Kementerian BUMN melalui Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) untuk melakukan transformasi pangan. Langkah yang dilakukan, salah satunya dengan melakukan restrukturisasi menyeluruh terhadap bisnis gula PTPN Group. Hal itu diharapkan akan mendukung percepatan swasembada gula untuk kedaulatan pangan, serta mendorong terwujudnya energi baru terbarukan (EBT).
Baca Juga: Menteri Erick Sebut Pengunjung Sarinah Capai 40 Ribu orang per hari
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, salah satu program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, selalu menekankan pembangunan ekosistem, dimana Indonesia harus dapat mengatasi ketergantungan terhadap rantai pasok dunia, khususnya untuk sektor pangan dan energi.
“Pak Presiden selalu mendorong agar ada solusi. Dan karena itu kita sekarang terus mendorong bagaimana hilirisasi industri gula ini sudah menjadi kenyataan dan bukan hanya sekadar rencana,“ ujar Erick, dalam Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional untuk Ketahanan Pangan dan Energi, di Mojokerto, Jawa Timur, Senin (10/10/2022).
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Anggota VII BPK Hendra Susanto, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Bupati Kabupaten Mojokerto Ikfina Fatmawati.
Peresmian tersebut, menandai dimulainya penataan organisasi PTPN Group melalui pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) yang akan berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan dan energi.
“Pembentukan PT SGN ini membuktikan bahwa BUMN siap membangun ekosistem bisnis di tengah ketidakpastian industri pangan dan global,” ujarnya.