Penerbit: Phoenix House, London, 1996
Orientasi
Dunia Cecilia adalah novel karya Jostein Gaarder yang merupakan penulis novel filsafat terlaris Dunia Sophie. Dunia Cecilia mengisahkan petualangan seorang gadis bernama Cecilia yang sakit keras dengan malaikat penjaganya.
Tafsiran
Cecilia telah lama sakit keras dan mungkin tidak akan pernah sembuh. Ia selalu terbaring di ranjang dan menulis catatan pribadi berisi pemikirannya akan kehidupan dan kematian. Cecilia sesekali berkumpul dengan keluarganya dengan digendong oleh ibu dan ayahnya yang sangat menyayanginya.
Namun suatu malam natal, Cecilia bertemu dengan malaikat pelindungnya. Yang ternyata sangat cantik namun tampan, bukan laki-laki maupun perempuan, tidak mempunyai rambut dan juga perasaan. Cecilia yang awalnya hanya bisa berbaring karena sakit keras, tiap malam menjadi bisa bermain keluar.
Setiap malam saat keluarganya tertidur, Cecilia mengendap keluar dengan malaikat pelindungnya. Melakukan hal-hal yang tidak pernah bisa ia lakukan seperti bermain ski. Saat malam hari bersama malaikat badannya terasa sangat sehat, namun keesokan harinya Ia akan merasa tubuhnya jauh lebih lemah.
Evaluasi
Dunia Cecilia berisikan pertanyaan-pertanyaan filsafat seorang gadis kecil terhadap dunia kehidupan maupun kematian. Cecilia membawa kita pada pemikiran-pemikiran baru yang di luar nalar, membuai dengan kata-kata indah di dalamnya, dan membuat kita merasakan kembali jiwa anak kecil yang bebas.
Novel ini memberikan ketertarikan tersendiri di akhir cerita. Pembacanya akan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada Cecilia, apakah Cecilia benar-benar mengalami petualangan secara fisik atau hanya jiwanya dan apakah Cecilia sedih akan kematiannya.
Akhir cerita Dunia Cecilia mengantarkan pembacanya pada imajinasi masing-masing dan mengembangkannya sesuai dengan ide-ide yang diberikan dari novel.
Rangkuman
Dunia Cecilia merupakan novel yang indah, pelik, namun juga menakjubkan. Cocok sekali bagi para pemikir juga para pemimpi yang senang berimajinasi dengan pikirannya sendiri.
Dunia Cecilia membuat kita menyadari betapa indahnya hidup yang kita jalani walau kehidupan tidaklah abadi.
Baca Juga: Review Novel ‘Convenience Store Woman (Gadis Minimarket)’ yang Bikin Nagih!
4. Surat Untukmu Sahabat
Identitas
Judul : Surat Untukmu Sahabat
Penulis : Bunga Riska Nizam
Penerbit : Aletta Pictures
Jenis buku : Fiksi
Tahun terbit : 2013 (cetakan ke-5)
Tempat terbit : Jakarta
Ukuran novel : 13 cm x 19 cm
Tebal halaman : 120 halaman
Harga buku : Rp40.000
Orientasi
Novel ini adalah karya Bunga Riska Nizam yang menceritakan tentang surat terakhir untuk sahabat, yaitu yang bernama Keke. Kala itu, terakhir kalinya Andini, Fachda, Dinda, Ida, dan Maya merayakan ulang tahun Keke, ketika Keke dinyatakan bebas dari kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Berselang waktu berlalu, semuanya menjadi terasa baru. Setelah tiga tahun bersekolah bersama di SMP Al-Kamal, tahun ini mereka berenam tidak lagi duduk di sekolah yang sama. Berpisah sekolah bukan berarti mereka kehilangan arah dalam persahabatan yang telah dibangun sejak SMP.
Tafsiran
Kala itu Keke tidak mampu lagi menahan kesedihannya saat menyaksikan rambutnya memenuhi genggaman tangan. Para sahabatnya juga merasakan kesedihannya. Ketika itu, mereka kehilangan seorang sahabat di akhir tahun, pada tanggal 25 Desember 2006.
Hari ini mereka berlima akan berkumpul dan bertemu di pemakaman Keke jam 4 sore. Syifa membawa kue ultah, Ida menyiapkan lilin, sementara yang lain menyiapkan kebutuhan berziarah seperti payung, bunga, dan air.
Selain mereka berlima, ziarah juga dihadiri oleh Kak Kiki, Kak Cika, dan Pak Jody. Pada hari itu, Ida datang ke pemakaman paling awal, dan ketika sampai di sana, Ida sempat melihat ibu kandung Keke berziarah dan menangis di pusaranya.
Ida menyaksikan pemandangan yang sangat mengharukan karena saat menceritakan hal tersebut saja matanya ikut berkaca-kaca. Tanpa terasa satu jam telah berlalu dan mereka masih berada di pusara Keke.
Pada saat itu mereka bercerita mengenai suatu hari, tepatnya pada saat Keke masih dirawat di rumah sakit. Menurut Kak Cika, setelah teman-teman Keke pergi pamit untuk sholat maghrib, Keke sempat membuka mata dan menyampaikan pesannya meski tidak bisa diucapkan secara jelas. Keke memainkan jarinya membentuk angka satu dan empat. Pak Jodi sempat memberikan selembar kertas dan pulpen yang akhirnya menjadi pesan terakhir dari Keke.
Tidak lama setelah itu, Keke berpulang ke hadapan Illahi. Teman-temannya tidak berada di sampingnya ketika Keke pergi, karena sedang berdoa bersama meminta yang terbaik untuk Keke. Akhirnya mereka berenam berkumpul bersama. Hari natal dipilih karena hari ini adalah hari libur dari segala aktivitas.
Dinda membacakan surat terakhir dari Keke yang baru dibaca setelah dia meninggal. Dengan seluruh perasaan yang bercampur di dalam dada, mereka terdiam dan berusaha membuka telinga lebar-lebar. Setelah mendengar tulisan surat Keke, mereka semua akhirnya memperbaiki semua harapan dan mencoba menyisipkan permohonan di dalam segala hal yang mereka capai.
Evaluasi
Kekurangan:
Terdapat beberapa penulisan yang salah, yang kurang menarik dan sulit untuk dimengerti. Dan, kelemahan yang dimiliki oleh novel ini antara lain kata “pengemis” yang kadang kala membuat para pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan dan kata kiasan “pengemis”.
Kelebihan:
Novel ini dapat membuat pembaca terhanyut dalam cerita. Apalagi tema yang diangkat adalah tentang persahabatan. Merupakan suatu hal yang baik sebagai bahan pembelajaran kehidupan. Pilihan kata yang digunakan juga dapat membuat pembaca larut dalam cerita dan akhirnya pembaca menjadi lebih mudah memahami isi novel tersebut.
Rangkuman
Dengan mengesampingkan kekurangan novel, kisah yang diangkat mengajarkan tentang arti persahabatan. Novel ini juga sangat cocok untuk para remaja Indonesia karena terdapat berbagai macam arti yang dapat memotivasi diri sendiri agar dapat lebih mudah bersahabat.
5. Laskar Pelangi
Identitas
Judul: Laskar Pelangi
Penulis : Andrea Hirata
Genre : Roman
Penerbit : Bentang Pustaka
Tahun Terbit : 2005
Jumlah Halaman : 529 halaman
Bahasa : Indonesia
Orientasi
Novel Laskar Pelangi merupakan karya pertama sang pengarang, Andrea Hirata. Novel ini juga merupakan buku pertama dari rangkaian tetralogi Laskar Pelangi.
Saat ini, diketahui novel Laskar Pelangi mendapatkan predikat sebagai buku sastra Indonesia terlaris sepanjang sejarah.
Sejak perilisannya pertama kali, buku ini langsung menjadi Best-Seller.
Kisah dalam novel ini juga berdasarkan pada kisah nyata. Itu juga merupakan salah satu alasan yang membuatnya begitu menarik.
Laskar Pelangi menceritakan tentang 10 bocah dari keluarga miskin di pulau Belitung yang ingin bersekolah.
Kesepuluh anak tersebut adalah Ikal, Harun, Lintang, Sahara, A Kong, Mahar, Kucai, Syahdan, Trapani, dan Borek.
Mereka semua didik oleh Bu Muslimah, seorang guru yang sangat gigih dan penyayang.
Anak-anak ini gemar sekali melihat pelangi, oleh karena itu, Bu Muslimah menyebut mereka dengan sebutan Laskar Pelangi, nama dari novel itu sendiri.
Tafsiran
Cerita bermula di sebuah sekolah yang penampakannya mirip seperti gedung kopra. Sekolah itu merupakan sekolah swasta bernama SD Muhammadiyah.
SD Muhammadiyah merupakan SD kecil yang bahkan sebenarnya tidak layak disebut sekolah, karena gedungnya hampir roboh.
SD ini terancam tutup apabila jumlah murid yang mendaftar di situ, kurang dari 10 anak. Saat itu baru ada 9 anak yang mendaftar.
Situasi kian menegang. Beruntungnya, datang Harun dan juga ibunya yang ingin mendaftarkan diri di sekolah tersebut.
Kemudian dari situ cerita mulai berkembang. Berbagai peristiwa mulai diceritakan.
Seperti perkenalan dan latar belakang kesepuluh anak tersebut, kisah mengayuh sepeda puluhan kilometer demi bisa membeli kapur, proses pembelajaran di dalam kelas dan di luar.
Hingga pertemuan tokoh utama, Ikal, dengan A Ling, seorang gadis Tionghoa yang merupakan cinta pertamanya.
Novel ini juga menceritakan kemiskinan yang melanda penduduk Belitung, padahal kekayaan alamnya begitu melimpah.
Ternyata, PN Timah telah menguasai tambang-tambang timah Belitong.
Hal ini menyebabkan warga lokal Belitong malah seperti tikus lapar di tengah lumbung padi.
Akhir cerita dari novel ini mengisahkan para laskar pelangi yang mempunyai masa depan cerah.
Sayangnya, SD dan SMP Muhammadiyah sudah tidak ada lagi, dan Bu Mus pindah mengajar di SDN 6 Belitung Timur.
Sementara itu, Ikal, tokoh utamanya, mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di Universitas Sorbonne, Paris.
Evaluasi
Kelebihan:
Kisah yang begitu inspiratif dan motivatif dari daerah kecil merupakan kekuatan utama dari novel ini.
Tak hanya itu, ceritanya juga disajikan secara sederhana, mengalir dengan begitu baik.
Novel ini juga sedikit menyinggung isu-isu sosial dan kritik terhadap pemerintah yang jarang ditemukan pada novel lain dan menjadi kekuatan tersendiri.
Kekurangan:
Waktu kejadian tidak dijelaskan begitu rinci dan terang. Cara bagaimana Lintang bisa menjadi begitu cerdas juga kurang lengkap.
Bagaimana ia bisa mengetahui beberapa nama latin tumbuhan sedangkan sekolahnya saja begitu terpencil yang menyebabkan sulitnya akses memperoleh ilmu pengetahuan.
Seandainya ada penjelasan mengenai bagaimana Lintang memperoleh ilmu pengetahuan yang luar biasa itu misalnya melalui buku-buku berkualitas dari kapal yang singgah, maka cerita akan menjadi lebih masuk akal.
Rangkuman
Sebagai penulis, Andrea juga kerap kali menceritakan dengan detail cara pikir orang melayu di Belitung dengan wawasan yang begitu saintifik.
Laskar Pelangi telah terjual lebih dari 1 juta copy dan juga sudah terbit di dua puluh negara sekaligus. Tentu bukan tanpa alasan pencapaian ini bisa didapatkan.
Ceritanya yang inspiratif bisa dijadikan sebagai motivasi untuk remaja-remaja anggung berumur 10 sampai 16 tahun.
Remaja usia tanggung disarankan untuk membaca novel terlaris sepanjang sejarah Indonesia ini.
Baca Juga: Review Film Mangkujiwo 2: Film Horor Penuh Dendam dan Adegan Berdarah
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.