Medan, Sonora.ID – Di Kabupaten Padang Lawas (Palas), Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, mengawali kegiatan dengan olahraga jalan pagi dan menyapa warga, hingga menyerahkan bantuan benih kepada para petani.
Melanjutkan kunjungan strategis daerah, Gubernur pun berharap Palas menjadi daerah mandiri pangan dan kembali jadi sentra penghasil ternak sapi.
Adapun Kedatangan Gubernur Edy Rahmayadi disambut antusias masyarakat setempat. Bahkan tidak sedikit warga yang meminta foto bersama Gubernur.
Hal itu terlihat dari ramainya masyarakat yang menunggu di sepanjang Jalan Sudirman, Sibuhuan, Kabupaten Palas, yang dilalui rombongan Gubernur bersama Forkopimda dan OPD Sumut saat jalan santai, Jumat (14/10) pagi.
Usai jalan pagi sejauh tujuh kilometer, Edy Rahmayadi bersama rombongan kemudian melanjutkan kegiatan menanam cabai merah bersama Plt Bupati Palas Ahmad Zarnawi Pasaribu dan Forkopimda Palas, di lahan pertanian Dinas Pertanian Palas, di Sibuhuan, Palas. Juga menyerahkan bantuan benih cabai merah, bawang merah dan jagung kepada kelompok tani Palas.
Baca Juga: Gubernur Sumut Lantik Tujuh Komisioner KPID Sumut, Siapa Saja?
Edy Rahmayadi pun berpesan kepada Plt Bupati Palas, agar daerah ini dikembalikan menjadi sentra penghasil ternak sapi. Karena, berdasarkan sejarah, nama dari Padanglawas (Padang yang luas) yang ditetapkan Belanda pada masa penjajahan dahulu difungsikan sebagai daerah peternakan untuk menghasilkan daging dan susu sapi.
Dengan kembali menjadi daerah sentra penghasil sapi, kesejahteraan masyarakat Palas juga diharapkan terus meningkat.
“Kalau sekarang kita lihat sudah kebun sawit hampir keseluruhan. Tapi saya minta untuk peternakan juga harus digalakkan di daerah ini, sebagaimana sejarah dari nama ini dahulu zaman Belanda,” katanya.
Selain peternakan, Edy Rahmayadi juga berharap Palas juga dapat mandiri dalam hal ketahanan pangan, di antaranya jagung, beras, cabai merah, cabai rawit dan lainya. Update data terbaru, hasil komoditi di Palas yakni cabai rawit -69%, cabai rawit -37%, bawang merah -99%, bawang putih defisit. Sedangkan komoditas peternakan defisit daging ayam -89%, dan susu defisit 100%.