Sonora.ID - Berikut ini adalah kumpulan puisi cinta tanah air untuk meningkatkan nasionalisme masyarakat Indonesia.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) puisi adalah ragam karya sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Puisi merupakan bahasa yang diucapkan melalui tulisan dan bisa menjadi penyemangat dan pembangkit nasionalisme.
Salah satu puisi yang bisa membangitkan rasa nasionalisme adalah puisi bertema cinta tanah air.
Berikut beberapa contohnya seperti dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: 5 Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru, Materi Bahasa Indonesia
1. Puisi Cinta Tanah Air Chairil Anwar
PERJUANGAN "AKU"
Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalan
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
2. Puisi Cinta Tanah Air Karya Taufik Ismail
Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini
Tidak ada pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Karena berhenti atau mundur
Berarti hancur
Apakah akan kita jual keyakinan kita
Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran
Duli Tuanku ?¡
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama
Dan bertanya-tanya inikah yang namanya merdeka
Kita yang tidak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suara
Tidak ada lagi pilihan lain
Kita harus
Berjalan terus.
Baca Juga: 10 Contoh Puisi Maulid Nabi Muhammad SAW Menyentuh Hati, Cocok Semarakkan Peringatan 8 Oktober
3. Bangunlah (Karya Ana BA)
Negeri ku, tak lagi mengakar
Peradaban timur
Dari hulu-hilir
Diblokir
Cakrawala pandir
Dalil gingsit
Kofar kafir
Kearifan lokal dari Sabang Merauke, tak lagi bermakna
Satu Nusa Satu Bangsa adalah Kita
Negeri ku kini tak lagi makmur,
Bagi jargon Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh telah diambang nadir
Terjerat jala-jala teknologi kian muthakir
Negeri ku kini kehilangan warna damai, bagi
Jargon Bhinneka Tunggal Ika tlah kehilangan panji
Terluka adu domba menusuk-nusuk rahim Ibu Pertiwi
Aku berguman,
Pemuda-Pemudi
Tak gentar
Tak pernah ingkar
Darahnya gemetar
Jiwanya menyambar.
Bangunlah! Rahim Ibu Pertiwi lukanya kian nanar
Bangunlah! Nusantara tak lagi berpijar
Bangunlah! Pancasila mulai samar
Bangunlah! Keragaman sudah kehilangan akar Bangunlah! Agar kalian sadar
Bangunlah! Wahai Pemuda Pemudi Tanah Air
Bangunlah! Mari bersama-sama berikrar
Merah Darahku Putih Tulangku, Sang Saka Merah Putih teruslah berkibar
Indonesia Raya di dadaku tetaplah bersinar.
4. PENILAIAN(Karya Ahmad Dahlan)
Kupancangkan moncong meriamku
Berpose di muka pelabuhan senja
Bukan sekedar untuk dipandang pahlawan
Tapi juga kedukaan hatiku menerima kekalahan
Kami berbaris berdesakan di tempat berdebu
Dengan mata kehilangan sinar dan layu
bukan sekedar untuk dikagumi nilai budayaku
tapi juga keperihan menerima keruntuhan dinastiku
Kami yang tegak di Monumen Awang Long Senopati
dengan mulut ternganga lebar tanpa bunyi
kami yang menghuni Museum Kutai
duduk terhenyak tiada sorak sorai
kami tidak membuat sejarah lagi
hanya terserah engkau untuk memberikan arti
kepada kami yang tersungkur dari panggung
jatuh ke bawah terhuyung-huyung
terhempas tiada nafas
babak baru berperan di pentas
Baca Juga: Contoh Puisi Berantai Lucu, Balas Membalas Menghibur Banget!
5. Tanah Air, Milik Siapa (Karya D.Kemalawati)
Katakanlah milikmu
hari ini kau hamburkan jutaan peluru
tanah bersimbah darah
damaikah malammu
Katakanlah milikmu
hari ini kau hardik bagai gembala
merumput di padang kering
meneguk setetes air
merdukah serulingmu
Katakanlah milikmu
hari ini kau bangun tenda-tenda
dengan pandangan hampa
seekor kelinci jinak bermain di sana
ribuan pemburu beradu cepat membunuhnya
terbukakah matamu
Katakanlah milikmu
lalu kau senda guraukan bersama kicauan burung
di bawah sana mayat mengapung
menanyakan kuburnya
guyonkah itu
Katakanlah milikmu
kepada hamba-hambamu
bila mereka percaya
tutuplah pintu rapat-rapat
agar tak ada yang mengetuk
dan membawamu pergi.
6. Nyanyian Tanah Air (Karya Saini KM)
Gunung-gunung perkasa, lembah-lembah yang akan tinggal menganga
dalam hatiku. Tanah airku, saya mengembara dalam bus
dalam kereta api yang bernyanyi. Tak habis-habisnya hasrat
menyanjung dan memuja engkau dalam laguku.
Bumi yang tahan dalam derita, sukmamu tinggal terpendam
bawah puing-puing, bawah darah kering di luka,
pada denyut daging muda
Damaikan kiranya anak-anakmu yang dendam dan sakit hati,
ya Ibu yang parah dalam duka-kasihku!
Kutatap setiap mata di stasiun, pada jendela-jendela terbuka
kucari fajar semangat yang pijar bernyala-nyala
surya esok hari, matahari sawah dan sungai kami
di langit yang bebas terbuka, langit burung-burung merpati
7. Pengkhianatan Itu Terjadi Pada Tanggal (Taufik Ismail)
Pengkhianatan itu telah terjadi
Pengkhlanatan itu terjadi pada tanggal 9 Maret
Ada manager-manager politik
Ada despot yang lalim
Ada ruang sidang dalam istana
Ada hulubalang
Serta senjata-senjata
Senjata imajiner telah dibidikkan ke kepala mereka tapi la la la
di sana tak ada kepala
tapi hu hu hu
tak ada kepala di atas bahu
Adalah tempolong ludah
Sipoa kantor dagang
Keranjang sampah
Melayang layang
Ada pernyataan otomatik
Ada penjara dan maut imajiner
Generasi yang kocak
Usahawan-usahawan politik yang kocak¡
Ruang sidang dalam istana
La la la
tempolong ludah tak berkepala
Hu hu hu
keranjang sampah di atas bahu
Angin menerbangkan kertas-kertas statemen Terbang
Melayang layang.
8. Jayalah Negeriku (Karya Adi Saputro)
Walau peluru menembus tulang
Aku terus menerjang dan berjuang
Tanpa ragu..
Aku terus maju dan satu
Meski raga tak lagi mampu
Dengan tekat aku akan bertumpu
Yang kumau
Ku pun tahu
Sungguh,
Hanya demi itu
Indonesia masih ada korupsi
Dan diskriminasi
Dengan Polri dan TNI
Ayo mari lindungi negri
Jayalah negeriku
Indonesiaku
Baca Juga: Contoh Puisi Berantai Lucu, Balas Membalas Menghibur Banget!
9. Rindu Negeriku (Karya: Hanamiko)
"Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biar pun saya pergi jauh
Tidakkan hilang dari kalbu"
Nyanyian itu kidung rindu pada negeriku
Liriknya terdengar syahdu di telingaku
Kepakkan sayap garuda Indonesia tercinta
Walau jauh kaki ini melangkah, cerita
Tapi tetap Indonesia rumahku pulang
Bertemu handai dan taulan
Menjalin kisah ulang masa yang silam
Dan terlarut aku tengelam
Pada keindahan eloknya negeriku nan rupawan
Meski berbeda suku, bahasa dan kebiasaan
Semua sirna oleh persatuan
Jayalah negeriku
Semoga hilang konflik di badanmu
Bersatu bersama Indonesia kita maju
Bukan menitikan air mata Ibu pertiwimu
Tegaklah berdiri Indonesiaku
Lewat puisi
Kutujukkan semangat juang anak negerimu
10. Cinta Tanah Air
Aku anak Indonesia
Aku lahir di Indonesia
Besarpun aku di Indonesia
Bahkan saat matipun aku ingin dikubur di Indonesia
Merah darahku
Putih tulangku
Bersatu padu dalam jiwa dan ragaku
Membentuk semangat hidupku
Cintaku pada tanah airku
Bukan hanya slogan semata
Atau kata-kata mutiara
Tapi....
Cintaku pada tanah airku akan kubuktikan dengan prestasiku
Meski langkah tertaih tatih dan terseok seok
Aku akan tetap tegar melangkah menggapai cita citaku setinggi langit
Demi cinta pada tanah airku
Demikian kumpulan puisi Cinta Tanah Air yang bisa jadi penyemangat.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.