Wali Kota Surabaya Minta Bangunan Warga Tidak Menutup Saluran Air

17 Oktober 2022 18:25 WIB
Wali Kota Eri bersama Kepala DPUBMP Erna Purnawati saat melakukan peninjauan lokasi pelebaran saluran air serta naturalisasi box culvert di Sememi Surabaya Barat (21/09/2021).
Wali Kota Eri bersama Kepala DPUBMP Erna Purnawati saat melakukan peninjauan lokasi pelebaran saluran air serta naturalisasi box culvert di Sememi Surabaya Barat (21/09/2021). ( Diskominfo Surabaya)

Surabaya, Sonora.IDWali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyesalkan kelalaian warga yang menutup saluran di perkampungan karena dapat menyebabkan banjir, serta merugikan masyarakat di kampung.

Persoalan tersebut diketahui Wali Kota Eri Cahyadi saat menggelar forum Sambat Warga di Lobby Lantai 1 Balai Kota Surabaya, Sabtu (15/10/2022).

“Dulu got (salurannya) 40 cm tetapi sekarang menjadi 20 cm, nah itu yang membuat banjir karena air tersumbat dan tidak bisa mengalir. Banjir ini bukan kesalahan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melainkan kesalahan warga yang tidak menjaga lingkungannya,” ungkap Eri.

Oleh karena itu, ia meminta camat, lurah, RT/RW, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya untuk berembuk dan saling berkomunikasi mengenai persoalan tersebut.

Baca Juga: Surabaya Jadi Tuan Rumah Temu Nasional GUSDURian 2022

“Saya minta semuanya dilakukan pengecekan di lapangan. Di cek sertifikat bangunan itu, kalau bangunan itu maju dan memakan luas saluran maka warga harus mundur. Kalau tidak mau mundur, tidak usah dibangun (salurannya), kita tertibkan dan diminta untuk mundur,” ujarnya.

Sebab, menurutnya, saluran dan sodetan tidak akan bisa berfungsi maksimal ketika masih ada rumah yang dibangun tanpa adanya saluran yang memadai.

Jika masih ada persoalan tersebut, maka muncul genangan di perkampungan rumah kavling dan perumahan akan terjadi terutama ketika curah hujan sedang tinggi.

“Saya berharap, setiap ada warga yang membangun rumah, seperti di tanah kavling itu, minimal bikin saluran lebarnya 80 cm yang terkoneksi dengan rumah lainnya,” pesannya.

Meski demikian, Eri menegaskan bahwa Pemkot Surabaya berkomitmen untuk mengatasi persoalan banjir di Kota Pahlawan.

Baca Juga: Waspada Legionellosis, Dinkes Surabaya Keluarkan Surat Edaran

Saat ini Pemkot Surabaya tengah menyelesaikan pengerjaan di 55 titik saluran dan sodetan yang akan selesai pada November 2022 mendatang.

Untuk prosesnya telah mencapai 90 persen, karena sebagian besar saluran dan sodetan itu sudah bisa digunakan, hanya tinggal dirapikan dan pemasangan toping (penutup saluran).

“Karena kita harus mengcrossingkan dan mengkoneksikan antara saluran yang satu dengan yang lainnya. Insya Allah dan saya yakin ini akan jauh bisa mengurangi genangan di Kota Surabaya. Tempat-tempat yang biasanya ada genangan Insya Allah akan berkurang,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm