Banjarmasin, Sonora.ID - Sulitnya akses transportasi di Desa Misim, salah satu anak dari Desa Dambung Raya, Kecamatan Bintang Ara, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, menjadi keluhan warga setempat hingga hari ini.
Untuk menuju salah satu desa terluar di Provinsi Kalimantan Selatan itu, masyarakat harus menggunakan kendaraan khusus dan menempuh waktu hingga 8 jam dengan kondisi jalan yang terbilang parah. Tidak ada jalan aspal, yang ada hanya jalan rintisan yang sulit dilintasi.
Jika musim kemarau, jalan akan menjadi kering dan berdebu. Sementara jika musim hujan seperti sekarang, jalanan penuh lumpur dan rawan amblas akan mewarnai perjalanan.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kalimantan Selatan, Firman Yusi, mendesak semua pihak terkait dapat memperhatikan kondisi di desa tersebut.
Baca Juga: Mobil Konvektor Lembur, Sampah Non Organik di Banjarmasin Meningkat
Apalagi warga Desa Misim juga merupakan warga Kalimantan Selatan yang sudah seharusnya berhak mendapatkan fasilitas dan kenyamanan yang sama dalam hal akses transportasi.
“Suara dan aspirasi mereka juga berhak untuk didengar dan disuarakan,” tutur Firman yang pada pekan lalu mencoba mendatangi langsung warga Desa Misim, untuk menyerap aspirasi mereka.
Akses jalan yang sulit untuk dilintasi itu menurutnya sangat berpengaruh pada mobilitas warga setempat, baik untuk aktivitas sehari-hari maupun distribusi barang kebutuhan.
“Dampaknya, harga barang akan lebih tinggi dari tempat lain karena aksesnya saja sulit, ditambah lagi kenaikan BBM di awal bulan lalu,” tambah Firman lagi.
Aspirasi utama warga Desa Misim dan sekitarnya adalah perbaikan akses jalan untuk meningkatkan kenyamanan mereka saat beraktivitas. Di mana mayoritas adalah pekebun karet dan buah-buahan, yang sangat bergantung pada akses yang mudah untuk menunjang penjualan hasil kebun mereka.
“Masyarakat berharap, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga ambil bagian untuk mempercepat perbaikan akses jalan itu,” pungkas Firman.
Baca Juga: Relawan di Banjarmasin Ikuti Pelatihan Vertical Rescue