MEDAN, Sonora.ID - Tahun 2022 ini merupakan tahun pemulihan bagi Indonesia, baik dari segi kesehatan dan ekonomi dari dampak masif pandemi Covid-19.
Hal ini di sampaikan Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Yusuf Ansori saat menggelar Media Talk bersama awak media di Jalan Tol Amir Hamzah, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Rabu (19/10/2022).
Namun, dalam hal ini merupakan hal yang menggembirakan dan membanggakan mengingat tren pemulihan ini terus berlanjut di tengah pelemahan ekonomi dan inflasi global yang tinggi, pengetatan kebijakan moneter yang agresif dan peningkatan tensi geopolitik yang berkepanjangan.
“Seiring dengan hal tersebut, Dari sektor perbankan, tercatat perkembangan kredit pada Agustus 2022 tumbuh relatif stabil 10,62 persen yoy, utamanya ditopang oleh kredit jenis modal kerja yang tumbuh sebesar 12,19 persen yoy,“ terangnya.
Dikegiatan itu Yusuf Anshori juga menyampaikan sektor Perbankan, IKNB dan pasar modal di Sumatera Utara menunjukkan perkembangan yang baik.
Baca Juga: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dorong Perbankan Ramah Disabilitas
“Secara umum, stabilitas sektor jasa keuangan Sumatera Utara yang terdiri dari 110 entitas perbankan, 84 entitas pasar modal dan 188 entitas IKNB, pada posisi Agustus 2022 sudah memperlihatkan perkembangan yang baik sehingga dapat terus berperan besar dalam mendorong pemulihan ekonomi provinsi, khususnya pada kinerja intermediasi perbankan yang secara stabil bertumbuh positif,” ungkapnya.
Yusuf Ansori menambahkan, kalau kredit produktif bank umum meningkat, profil risiko tetap terjaga. Di mana sektor perbankan Sumatera Utara yang terdiri dari 2 bank berkantor pusat, 56 bank berkantor cabang dan 53 BPR/BPRS pada Agustus 2022 terpantau bergerak pulih. Total aset tercatat sebesar Rp 323,15 Triliun dengan pertumbuhan sebesar 4,81% yoy. DPK juga bertumbuh sebesar 4,75% yoy menjadi Rp 299,65 Triliun.
Disamping itu, penyaluran kredit/pembiayaan terus melanjutkan tren pertumbuhan positif sebesar 4,21%% yoy dengan total penyaluran Rp223,52 Triliun. Pertumbuhan ini ditopang oleh kredit produktif bank umum sebesar Rp158,01 triliun atau 71,23% dari total kredit, yang bertumbuh 3,23% yoy.
”Di saat kredit dapat didorong untuk bertumbuh, profil risiko perbankan juga tetap dapat dijaga dengan baik, tercermin dari rasio NPL gross yang turun hingga di bawah 3%, yaitu sebesar 2,66%, “kata Yusuf.
Baca Juga: CMSE 2022: Wujud Dukungan Pasar Modal Menuju Ekonomi Kuat Berkelanjutan
Sementara itu, Porsi kredit kepada UMKM di Sumatera Utara sudah melebihi target, seiring dengan pertumbuhan yang pesat bilang Yusuf Ansori, peningkatan penyaluran kredit dan dukungan finansial terhadap usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM menjadi aspek penting dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Sejak pandemi Covid-19 terjadi, kredit UMKM mengalami penurunan hingga Desember 2020. Namun pada awal tahun 2021, kredit UMKM mulai meningkat dan terus bertumbuh hingga Agustus 2022. Hal ini terlihat dari share kredit UMKM terhadap total kredit sebesar 31,42% yang sudah melebihi angka 30% yang merupakan target share kredit UMKM nasional yang ditetapkan oleh presiden RI," tutupnya.