Jakarta,Sonora.Id - Pemerintah terus bekerja dan sedang fokus dalam program mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Ini bukan sebuah program baru dari Pemerintah, namun masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai.
Sebuah program percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang ditargetkan mencapai 0 persen pada tahun 2024, pemerintah masih mencari cela untuk tepat sasaran. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa orang miskin dan rentan, berhasil melewati tangga-tangga kehidupan.
Baca Juga: Wapres Sebut Angka Kemiskinan Ekstrem di Indonesia Masih Tinggi
CEO Asakreativita, Vivi Alatas mengatakan tangga kehidupan ini dimulai dari awal usia. Anak yang lahir di Indonesia harus sehat, harus bisa tumbuh berkembang dengan cerdas. Kemudian bisa bersekolah, anak-anak mampu memiliki keterampilan dan pengetahuan yang tepat dan bermanfaat.
Lalu memasuki persiapan kerja, menghindari kemalasan, bersiap untuk menjadi produktif. Saat bekerja, mereka bisa memiliki kehidupan yang sejahtera, mampu mempersiapkan diri di usia tua. Saat memasuki usia tua, manusia yang terlahir di Indonesia, harus bisa menikmati usia tua dengan sehat dan bahagia.
Menurut Vivi guna mencapai hal itu, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam penerapan metodenya.
"Metode pengumpulan diperlukan untuk menentukan rumah tangga mana yang akan dinilai. Memastikan tidak ada rumah tangga rentan yang tertinggal", pungkas Vivi dalam acara FGD di Auditorium Istana Wakil Presiden,Jakarta, Kamis (20/10/2022)
Adapun tata kelola percepatan penaggulangan kemiskinan yang diharus dilakukan adalah, Perbaikan data, kemudian efektivitas perencanaan, lalu digabungkan dengan penguatan kolaborasi.