"Kita masih mencari bagaimana yg baik, masyarakat perlu diedukasi bahwa kasus ini ada, artinya harus hati-hati. Kalau anak demam jangan langsung dikasih obat, namun bagaimana berikan cairan cukup. Beri obat harus hati-hati, harus ke doker sehingga (obat) yang diberikan tidak bahaya," ujarnya.
Baca Juga: Marak Kasus Gagal Ginjal Akut, Labkesda DKI jadi Tempat Pelatihan Uji Toksikologi
Selain itu, Lies juga mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini tengah mencoba melalukan penghentian sementara peredaranan obat tertentu.
Namun pihaknya menegaskan penghentian obat tersebut, bukan merupakan tuduhan bahwa ada obat yang berbahaya untuk dikonsumsi.
Penghentian obat diakuinya merupakan pembelajaran dari apa yang dilakukan di Negara Gambia, dengan harapan ada hasil yang baik dari apa yang kini tengah dilakukan.
"Kami sedang mencoba melakukan penghentian peredaranan obat tertentu, hanya sementara. Kita belum melakukan tuduhan bahwa obat itu bahaya, gak ada. Tapi karena (negara) Gambia melakukannya selama dua minggu dan (kasus) turun, kita mau mencoba. Mudah-mudahan ada pembelajaran. Kita tidak ingin ada korban lagi," tuntasnya.