Gugah terbangun kala diri tengah lelap
Menatap harap disaat langit telah gelap
Menyatukan dahi pada tanah-tanah suci bumi
Menepis gundah yang menerobos masuk menodai niatan suci
Para santri Nampak tengadah
Menautkan hari semata lillah
Enggan kembali sampai fajar mengering Langkah walau bergelut dengan kantuk lelah
Juang santri selalu terpatri
Tidak lagi melawan kolonial
Ikuti jejak jihad Hasyim Asy'ari
Yang dulu berperang rela mati, demi negeri
Kini santri jadi tonggak estafet ulama
Tutur Bahasa dijaga dan ditata
Bukan membuang krama
Sorot teladan umat beragama
2. Puisi Hari Santri
Akulah Santri (Karya: Mila Kamila)
Tak ada kata lelah dan letih
Barokah adalah tujuan utama yang dicari
Aku kembali terlelap
Sesekali disela hiruk-pikuk dan deru ajian kitab-kitab
Aku santri yang tak lepas dari kata mengantri
Semua seakan mati
Saat ayah dan ibu tak lagi di sisi
Tapi segulung letih itu harus kuhadapi
Tubuhku membeku
Kakiku kaku
Saat belaian ibu tak dapat kusentuh
Dan sepi merobek kalbu
Aku terdiam dalam bahasa bisuku
Tak kuhafalkan
Mengingat perjuangan yang tak kunjung padam