Akulah santri
Yang berusaha mengokohkan hati
Demi cita-cita yang tinggi
3. Puisi Hari Santri
Pejuang Berpeci (Karya Dee Kayisna)
Kala tentara berseragam
Tak lagi mampu berjuang
Pasukan bersarung, pejuang berpeci
Maju merapatkan barisan
Menghadang, menghalau penjajah
Turut berjuang demi Indonesia merdeka
Walau merelakan nyawa
Sebagai taruhannya
Sungguh kuasa Ilahi
Meski tanpa senjata berapi
Dengan bambu runcingnya
Mereka tersaruk berusaha menumbangkan lawan
Pejuang berpeci
22 oktober menjadi saksi
Atas keberhasilan santri
Dan merdekanya negeri
Baca Juga: Lirik Lagu Mars Hari Santri Nasional 22 Oktober 2022
4. Puisi Hari Santri
Santri (Karya P.P. Pamungkas)
Wahai negeri
Wahai ibu pertiwi
Engkau telah melahirkan para pejuang hingga kini
Lewat kibaran merah putih dihati para santri
Hatimu ada pada hatinya
Keresahanmu ada pada kerisauannya
Dukamu ada pada kedukaannya
Bahagiamu juga ada pada kebagiaannya
Santri berjuang untuk bangsa ini
Melatih diri menahan angan
Untuk generasi penerus negeri
Walaupun nama tak menjadi arti
Tetaplahlah berada di garda terdepan
Bersama iman dan kesetiaan
Hingga tibah pada waktunya
Hayat tak lagi kau dapati
5. Puisi Hari Santri
Bangga Menjadi Santri (Karya: Ainur)
Hari Santri
Terbentang tak akan terbuang
Karena jarak hanyalah pemisah dalam suatu ruang
Gemuruh kumandang dzat yang maha pengasih
Alam Mu menjadi saksi dalam sebuah pengabdian
Dulu kamis selalu terbara setiap kali hati ingin bertanya
Tentang siapa,, untuk siapa,,
Dan kemana Langkah kaki seorang fakir mengembara
Namun kini telah kami temui tentang arti jati diri
Bangga dengan khidmat dan takzim atas gelar seorang santri
Karena pengabdian inilah bentuk bakti
Kami kepadamu wahai murobbi ruhhi
Kau bangunkan jiwa-jiwa yang telah lama tertunduk
untuk cinta pada negeri
Kau hidupkan kembali ruh ruh kami
Untuk menjadi insan tangguh nan mandiri
Dan sekali lagi dengan bangga kami teriakkan kembali
Wahai murobbi
Kami bangga menjadi santri
6. Puisi Hari Santri
Taman-Taman Hidayah
Aku bagai dedaunan yang terbang tertiup angin
Pergi tanpa arah, tak tahu lagi ke mana harus melangkah
Kadang tertawan lelah, lalu goyah dan mulai patah
Namun Rabbku tak pernah lelah untuk memberiku sebuah hidayah
Aku bagai ilalang yang hilang tertiup angin, perlahan
kering dan layu
Lalu Rabbku menemukanku, memberiku rintik hujan
Membuatku kembali tumbuh dan menghijau
Rintik hujan itu bernama hidayah
Aku laksana rembulan yang kehilangan purnamanya, kelam dan suram
Lalu Rabbbku menyelamatkanku dengan cahaya terang
Hingga rembulan itu kini kembali cemerlang
Cahaya itu bernama hidayah Al Qur’an dan sunah
Hidayah itu, laksana hujan di tengah kemarau yang panjang
Menghidupkan hati-hati yang hampir mati kekeringan
Laksana deburan ombak di lautan
Meluluhkan hati-hati yang keras bagai karang
Akulah dedaunan kering yang terbang tertiup angin
Lalu jatuh perlahan dalam taman-taman yang indah
Taman yang penuh kesejukan
Taman yang tanpa kegersangan
Aku menyebutnya taman-taman hidayah
7. Puisi Hari Santri
Tetaplah Nyantri
Jangan resah pada orang yang membencimu
Apalagi yang membenci masih sujud pada dunia
Sebab sujudmu beda, sujudmu adalah pada ilahi
Jangan tergiur dengan ramainya mereka
Mereka ramai menyoraki dunia
Sedangkan dirimu sepi, sebab sedang muhasabah diri
Jangan resah pada dunia, sebab hanya pertunjukan
Tetapi resahlah andai Allah SWT membencimu karena tiada lagi yang mencintaimu di akhirat
Tetaplah belajar, mengabdi dan berbakti
Hiraukan tipudaya setan, dunia memang dicipta tuk menipu
Tetaplah Nyantri
Demikian kumpulan contoh puisi Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober. Selamat Hari Santri Nasional!
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.