Surabaya, Sonora.ID – Jumlah kasus Atypical Progressive Acute Kidney Injury/Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) yang terjadi pada anak usia 0-18 tahun atau mayoritas anak balita yang dilaporkan secara nasional hingga 18 Oktober kemarin mencapai 206 kasus dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak.
Sementara di Jawa Timur sampai 20 Oktober tercatat ada 23 kasus, 10 kasus diantaranya ada di Surabaya, 9 kasus di Malang, meninggal 12 kasus, sembuh 8 kasus dan dirawat ada 3 kasus.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa Pemprov Jatim telah merespon peningkatan kasus dan secara khusus mengimbau masyarakat khususnya orang tua untuk tidak panik menyikapi munculnya kasus GGAPA tetapi tetap tingkatkan kewaspadaan.
“Masyarakat tidak perlu panik, mohon patuhi petunjuk dan himbauan dari pemerintah melalui kanal-kanal informasi Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, dan sumber informasi resmi lainnya.” kata Khofifah.
Baca Juga: RSCM Rawat 49 Pasien Gagal Ginjal Akut Anak, dengan Angka Kematian Mencapai 63 persen
Gubernur berpesan khususnya kepada orang tua yang memiliki anak (terutama usia di bawah 6 tahun) agar waspada jika menemui gejala penurunan volume/ frekuensi urin atau tidak ada urin, dengan atau tanpa demam/ gejala prodromal lain pada anak.
“Jika menemui gejala GGAPA tersebut pada anak, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat agar segera dapat ditangani oleh tenaga kesehatan,” pesan Khofifah.
Lebih lanjut Ia menjelaskan bahwa jajaran lintas sektor terkait di Jatim telah dikumpulkan dalam rakor khusus terkait penanganan GGAPA. Kasus GGAPA pada anak yang masuk di Jawa Timur dipastikan akan terus dipantau dan dikonsolidasikan bersama.
Bahkan, perkembangan kasus GGAPA di kabupaten kota di Jatim akan diupdate secara realtime agar penanganan bisa dilakukan secara cepat dan simultan.
“Pemprov Jatim telah menggelar Rapat Koordinasi dengan lintas sektor terkait, antara lain Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota se-Jatim, Direktur Rumah Sakit se-Jatim, Ketua IDI Jatim, Ketua IDAI, Ketua IAI Jatim, Kepala BPOM Jatim, dan Kepala Laboratorium Forensik Polda Jatim. Update data akan kita pantau secara realtime dengan menyiapkan langkah-langkah konstruktif,” ungkapnya di Gedung Negara Grahadi, Jumat (21/10/2022).