Demam yang sering terjadi pada anak merupakan proses ketika tubuh sedang berusaha mengatur suhu. Di mana, suhu tubuh anak yang menjadi sangat tinggi untuk sementara waktu merupakan akibat dari senyawa kimia yang disebut sebagai sitokin dan mediator, selain itu, sebagai respons terhadap invasi mikroorganisme atau penyusup lainnya yang masuk ke tubuh.
Tubuh sendiri dapat membuat lebih banyak makrofag, yaitu sel yang akan menghadapi ‘penyusup’ ketika masuk ke tubuh dan ini membuat antibodi alami dalam melawan infeksi. Di mana, antibodi ini akan mengenali infeksi tersebut dan nantinya banyak bakteri yang akan terbungkus dalam membran.
Namun, ketika membran ini sendiri terganggu atau pecah, isi yang keluar dari membran ini bisa menjadi racun bagi tubuh sehingga merangsang otak agar meningkatkan suhu. Selain itu pula, ada beberapa kondisi yang juga bisa memicu demam pada anak, seperti:
Manfaat dari Adanya Demam
Sebenarnya, demam sendiri bukanlah penyakit, tetapi adalah proses yang bermanfaat dalam tubuh karena bisa merangsang pertahanan tubuh, membawa sel darah putih, dan sel lainnya agar melawan infeksi yang ‘menyusup’ ke dalam tubuh.
Selain itu suhu yang tinggi ini, juga merupakan gejala demam yang perlu dikenali, seperti:
Demam Perlu Diobati?
Memang biasanya demam memicu rasa tidak nyaman terhadap anak sehingga orangtua juga perlu meredakan demam ini. Terlebih lagi, pada anak usia 5 bulan - 5 tahun yang memiliki risiko mengalami kejang, walaupun tidak ada kaitannya dengan epilepsi.
Tapi, harus dipahami juga jika mengobati demam tidak akan bisa menghilangkan infeksi ataupun mencegah kejang dan menyembuhkan penyakitnya lebih cepat. Jadi, orangtua bisa melakukan beberapa cara alami juga dalam menurunkan suhu tubuh anak, seperti memastikan asupan cairannya tercukupi.
Walaupun bukan hal yang mengkhawatirkan, American Academy of Pediatrics menyarankan orang tua agar segera berkonsultasi kepada dokter apabila anaknya yang berusia kurang dari tiga tahun memiliki suhu yang mencapai lebih dari 38°C, karena demam pada bayi usia dini bisa menjadi salah satu tanda infeksi yang berbahaya.
Selain itu, ada juga beberapa kondisi lainnya yang disarankan agar segera memeriksakan diri ke dokter, ketika:
Tips Menangani Demam Tanpa Obat Sirop
Jika, Kementerian Kesehatan RI telah melakukan pelarangan terhadap penjualan obat bebas maupun bebas terbatas berbentuk sirop untuk sementara waktu, maka kamu bisa menggunakan cara berikut tanpa melibatkan penggunaan obat sirop:
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.