Sonora.ID - Pemerintah memastikan bahwa sebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak semakin menurun.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, melandainya PMK dikarenakan proses vaksinasi dilakukan secara masif di seluruh Indonesia.
"Seluruh Indonesia angka sebaran PMK melandai luar biasa, termasuk pada sumbernya di Jawa Timur,” ujar Syahrul dalam keterangan resminya.
Meski mengalami penurunan, Syahrul menegaskan untuk tidak lengah dan gegabah karena akan terus berhadapan dengan situasi dan kondisi yang tidak menentu.
Menurut Syahrul, siklus penyakit hewan maupun penyakit PMK masih terjadi di sejumlah negara. Termasuk di Indonesia. Siklus ini bahkan bisa terjadi dalam 10 sampai 15 tahun meski gejala dan skala kecepatan penyebaranya sangat berbeda-beda. Karena itu perlu dihadapi bersama dengan penuh kewaspasaan.
“PMK itu sesuatu yang tidak bisa lagi kita katakan masalah biasa-biasa saja karena PMK memang menyerang Indonesia dan hampir semua negara. Alhamdulillah kita di Indonesia dapat mengendalikanya," katanya.
Baca Juga: BNPB Dorong Pemda Tuntaskan PMK Sebelum Akhir Tahun
Terkait sebaran kasus PMK, berdasarkan data yang dilihat dari Siagapmk.id Selasa 25 Oktober 2022 pukul 06:08 WIB kasus aktif PMK masih terjadi di 18 provinsi dan 164 kabupaten/kota. Sebanyak 560.643 dilaporkan sakit, dimana 12.507 dipotong bersyarat dan 9.633 ekor mati, sementara hewan yang sembuh mencapai 463.217 ekor. Sementara capaian vaksinasi mencapai lebih dari 4,6 juta dosis.
Lebih lanjut, Syahrul menambahkan, pihaknya saat ini terus berupaya untuk meningkatkan capaian vaksinasi secara progresif yaitu dengan melibatkan personil di luar petugas kesehatan hewan yaitu mahasiswa kedokteran hewan, mahasiswa peternakan, personil TNI dan POLRI dalam pelaksanaan vaksinasi.
"Upaya ini terus dilakukan untuk meningkatkan capaian sesuai target yang diinginkan," tambahnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.