Medan, Sonora.ID - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID Sumut) melaksanakan kegiatan sosialisasi analog switch off (ASO) dan penyiaran TV digital, Selasa (25/10/2022) di Ballroom Madani Hotel Medan.

Perlu diketahui, Pemerintah sudah memastikan infrastruktur multipleksing (MUX) untuk menerapkan ASO yang akan dilakukan pada 2 November 2022 mendatang.

KPID Sumut dalam hal ini menyampaikan bagaimana amanat Undang-Undang Cipta Kerja Pasal 60 A. Dituliskan pada poin pertama bahwa penyiaran mengikuti perkembangan teknologi termasuk migrasi penyiaran dari analog ke digital. Kemudian di poin kedua disebutkan bahwa migrasi penyiaran terestrial dari analog ke digital dan penghentian siaran analog (ASO) dilaksanakan paling lambat dua tahun sejak UU tersebut diberlakukan.

Ketua KPID Sumut, Anggia Ramadhan menyampaikan tugas pihaknya terkait penyiaran TV digital ini untuk menyiapkan agar masyarakat mendapatkan siaran yang tetap memberikan dampak baik. Oleh karena tugas KPID Sumut juga akan meningkatkan tugas pengawasan penyiaran sebagai bentuk tanggung jawabnya.

Baca Juga: KPI Borong Empat Penghargaan Dalam E2S Proving League 2022

“Tugas KPI ini adalah bagaimana masyarakat mendapatkan tontonan yang disiarkan baik melalui lembaga penyiaran publik maupun swasta, tanggung jawab kita adalah mengawasinya. Makanya ketika ada perubahan teknologi dari analog ke digital ini, berarti kualitas siaran ini, program-programnya akan berkembang,” kata Anggia.

Lebih lanjut Anggia menjelaskan, sosialisasi ini penting dilakukan KPID Sumut mengingat kebutuhan masyarakat akan menyesuaikan perkembangan dalam penyiaran. Selain itu setelah migrasi TV digital ini berjalan dan tuntas dilaksanakan, KPID Sumut akan terus mendorong bagaimana konten-konten siaran berbasis kearifan lokal agar dapat menjadi program bagi siaran publik dan swasta sehingga adanya perkembangan teknologi juga terus dibarengi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai positif budaya lokal.

Namun disisi lainnya, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus mengatakan, migrasi tv analog ke digital ini merupakan hal baik dalam menjawab penyesuaian teknologi penyiaran.

“Dari analog ke digital ini memang banyak hal-hal yang lebih baik, seperti penerimaan gambar, suara seperti (taglinenya) TV digigital itu bersih, jernih, dan canggih,” kata Ilyas.

Ia menjelaskan bahwa perubahan siaran analog ke digital ini dari pusat hingga ke daerah-daerah di Indonesia perlahan, bertahap dan pasti dilakukan dan dituntaskan. Di Sumut sendiri Ilyas menjelaskan bahwa ada tahap-tahap yang dilakukan dengan membagi wilayah per wilayah,"ujarnya lagi.

Untuk wilayah I di antaranya, Kabupaten Karo, Simalungun, Asahan, Batubara, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai, Dairi, dan Phakpak Bharat. Kemudian untuk wilayah tahap II yaitu, Deli Serdang, Serdang Bedagai, Kota Medan, Kota Binjai, dan Kota Tebing Tinggi.

Namun, Hadir juga sebagai narasumber perwakilan dari TVRI Sumut yang menyampaikan perkembangannya dalam menyambut era siara TV digital hingga ke daerah-daerah. Media Elektronik, Para jurnalis dari media cetak dan online, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Medan, serta perwakilan Dinas Kominfo kabupaten kota di Sumut juga hadir mendengarkan di kegiatan sosialisasi dan berdiskusi.

Baca Juga: Gubernur Sumut Lantik Tujuh Komisioner KPID Sumut, Siapa Saja?