Oleh karena itu, para pendeta Celtic pun akan membuat api unggun agar orang-orang yang berkumpul dapat membakar tanaman serta hewan sebagai wujud persembahan kepada dewa.
Untuk mengusir para hantu para orang yang berkumpul pun memakai kostum yang berupa kepala dan kulit binatang.
Nah, inilah asal mula festival Halloween itu ada. Tapi, lantas bagaimana bisa Festival Samhain kemudian disebut sebagai festival Halloween?
Diketahui pada abad ke-7 M Gereja Katolik Roma mengubah All Saints Day (All Hallows) atau hari perayaan orang-orang kudus menjadi jatuh pada tanggal 1 November.
Dengan adanya perubahan ini malam All Hallows pun jatuh pada tanggal 31 Oktober. Tepat dua abad setelah itu pengaruh Kristen menyebar ke bangsa Celtic yang masih menggelar Festival Samhain.
Festival ini mirip dengan perayaan malam All Hallows sehingga perayaan yang disebut dengan All Hallows Eve pun lalu dikenal dengan istilah Halloween.
Baca Juga: Mae Nak Phra Khanong: Hantu Cantik yang Setia dengan Sang Suami
Seperti yang kita ketahui bersama ada beberapa tradisi yang sangatlah identik dengan festival Halloween ini. Kira-kira apa saja, ya?
1. Jack O’ Lantern atau Labu Halloween
Ketika Halloween datang masyarakat yang merayakannya biasanya berbondong-bondong untuk menghiasi rumah dengan labu yang memiliki ekspresi wajah yang menyeramkan.