Palembang, Sonora.ID – Setiap tanggal 24 Oktober diperingati sebagai Hari Polio Sedunia. Meski Indonesia saat ini sudah dinyatakan nihil kasus polio namun peringatan Hari Polio Sedunia menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit polio.
dr. Arinta Atmasari, SpA, M.Kes, Staf KSM Anak RSUD Siti Fatimah Prov.Sumsel kepada Sonora (24/10/2022) mengatakan bahwa penyakit polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang membahayakan, bisa menyebabkan pasien meninggal atau mengalami kelumpuhan.
“ jadi polio ini adalah penyakit yang disebabkan oleh virus enterovirus. Virus ini hanya menginfeksi manusia, jadi dia akan menyebar dari makanan yang terkontaminasi virus polio ini. Air yang terkontaminasi virus bisa menularkan virus. Virus polio juga bisa menyebar melalui droplet bersin dan batuk,” ujarnya.
Penderitanya anak-anak dibawah lima tahun tapi tidak menutup kemungkinan terjadi pada remaja dewasa. Kemungkinan bisa sembuh tetapi bila sudah mendapat vaksin maka gejala yang ditemukan visa tercover dan bisa sembuh dalam dua hingga lima hari.
Baca Juga: 5 Penyebab Tulang Ekor Sakit Saat Duduk, Terlalu Lama Duduk Termasuk!
Seseorang yang tidak mendapat vaksin polio tidak mendapatkan antibody sehingga bisa menyebabkan gejala serius seperti memiliki kelemahan otot, mulai dari kelumpuhan atau susah menggerakan anggota gerak tubuh bahkan bisa menyebabkan kematiaan apabila mengenai otot-otot pernafasan.
Vaksin polio diberikan mulai dari usia nol bulan dari baru lahir, hingga empat dosis sebelum satu tahun. Dengan diberikan vaksin polio diharapkan anak-anak kita mendapatkan kekebalan sehingga tidak terinfeksi oleh virus polio.
Menurut laman resmi World Health Organization (WHO) polio merupakan penyakit menular yang berpotensi menyebabkan kelumpuhan akibat infeksi virus enterovirus atau virus yang hidup dalam pencernaan.
Penyakit ini bisa dicegah melalui imunisasi atau pemberian vaksin. Biasanya vaksin polio diberikan lebih dari satu kali, dan akan memberikan perlindungan dengan jangka waktu yang lama terutama bagi anak bayi di bawah umur (balita).
Oleh karenanya, salah satu strategi pemberantasan polio ditujukan kepada anak balita dengan pemberian vaksin polio. Dengan meluasnya vaksin yang aman dan efektif, polio diharapkan dapat menjadi penyakit kedua setelah cacar yang diberantas. Sejauh ini, masih ditemui kasus polio sepanjang tahun 2020 di tiga negara seperti, Afghanistan, Nigeria, dan Pakistan.