Dimana pertunjukkan yang sempat terhenti sekitar dua pekan akibat pandemi covid 19 itu digelar di kawasan pantai Marina Boom, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada sabtu (29/10).
Dalam sambutannya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Ana mengaku bangga diselenggarakannya kegiatan ini karena Gandrung Sewu merupakan event kebudayaan yang dapat menjadi kekuatan perekat dan mendorong peningkatan perekonomian tidak hanya lokal namun nasional.
"Gandrung Sewu menjadi strategi yang ampuh untuk mempertahankan kebudayaan lokal dan nasional menghadapi gempuran budaya luar, " ujar Menteri Anas
Diketahui sebelumnya, Tema Gandrung Sewu tahun 2022 ini diangkat dari kisah Banyuwangi semasa masih Kerajaan Blambangan.
Kala itu kerajaan dilanda wabah. Sang putri raja, bernama Dewi Sekardadu, terjangkit. Tak seorang pun mampu menyembuhkan, hingga akhirnya datang seorang ulama bernama Syekh Maulana Ishak. Ulama ini berhasil menyembuhkan wabah di Blambangan.
Pada ujung pagelaran, para orang tua penari yang terlibat dalam Festival Gandrung Sewu diberi kesempatan untuk menemui anaknya.
Momen haru pun tercipta,tangisan para orang tua dan anaknya pecah saat bertemu di panggung pasir itu.