Sonora.ID - Dunia fashion Nusantara saat ini kiat melejit. Segala ide dan tindak kreatif sangat beragam dari para designer Nusantara.
Beberapa waktu terakhir Vicky Lovely mahasiswa asal Indonesia juga menampilkan buah ide busananya di Shibuya Fashion Week.
Bicara mengenai fashion tidak lepas dari bahan dasar yang digunakan untuk merealisasikannya, yaitu kain. Jenis kain sangat beragam, mulai dari motif, arti, serta asalnya.
Terdapat banyak jenis kain lokal yang berasal dari Indonesia dan memiliki ciri khas yang mempesona. Salah satunya seperti kain batik yang sering kita dengar dan mungkin sering menjadi pilihan untuk digunakan.
Batik merupakan salah satu produk kesenian Indonesia yang disukai banyak negara. Hal ini terbukti dari banyaknya turis mancanegara yang membawa batik sebagai cendramata ketika pulang ke daerah asalnya. Batik Indonesia banyak mendapat prestasi dan mengharumkan nama Indonesia.
Sudah banyak sekali prestasi yang diraih oleh kain batik Indonesia. Kain batik Indonesia pernah meraih prestasi yang diakui oleh Amerika Serikat dalam kategori produk baru terbaik di ajang NY NOW 2018 dan mendapat pengakuan UNESCO sebagai warisan kemanusiaan dalam budaya lisan dan budaya mendawi. Sudah sepantasnya kita untuk melestarikan dan merawat budaya Indonesia.
Ditahun 2022 ini, banyak sekali trend yang direalisasikan untuk melestarikan budaya Indonesia. Salah satunya adalah trend berkain. Berkain merupakan sebuah gerakan mode di Indonesia yang memiliki upaya untuk membiasakan kembali penggunaan kain-kain tradisional asal Indonesia seperti kain batik atau tenun.
Baca Juga: Batik Plumpungan Khas Kota Salatiga, Sarat Makna dan Filosofi!
Beberapa waktu lalu, terdapat acara yang diselenggarakan oleh Teman Seperkainan di Tekodeko Semarang pada tanggal 28 sampai 30 Oktober 2022 dengan tema “Teman Seperkainan, Kainku sayang”. Teman seperkainan adalah sebuah acara kolaborasi teman-teman pengrajin dan penggiat jenama lokal yang berasal dari kota Semarang, Jogja, dan Solo.
Pencetus ide event Teman Seperkainan (@teman_seperkainan) yaitu Jessie dan Fani mengatakan tujuan dari acara ini adalah untuk mengapresiasi karya teman-teman pengrajin dengan melakukan kolaborasi.
Selain agar teman-teman pengrajin lokal semakin dikenal, ada pesan yang ingin disampaikan melalui event ini, yakni bedah karya dari selembar kain, maksudnya, masyarakat jauh lebih dalam mengetahui dibalik selembar kain yang biasa tinggal pakai, behind the scene di selembar kain itu bagaimana. Jessie dan Fani juga menambahkan, sejauh ini respon yang diterima oleh mereka sangat positif baik dari pameris, sponsor maupun audience.
Beberapa kegiatan menarik dalam acara tersebut adalah pameran, workshop, bincang-bincang, walking tour keliling tempat bersejarah di kota Semarang hingga pojok jualan produk-produk handmade unik karya jenama lokal Jawa Tengah dan Jogja.
Sahabat Sonora, sebagai generasi penerus sudah seharusnya kita untuk peduli terhadap budaya Indonesia dan melestarikannya. Berikan apresiasi positif dan jadilah pelaku didalam ranah melestarikan budaya Indonesia.
Baca Juga: Telur Asap Lurik Khas Pati, Inovasi Telur Asin Melalui Proses Pengasapan