Banjarmasin, Sonora.ID - Sejak awal tahun 2022, setidaknya sudah ada 14 warga terlantar yang dipulangkan Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin ke daerah asal.
Dikatakan terlantar, karena memang hidup mereka terluntang-lantung, tanpa ada keluarga dan pekerjaan selama berada di kota berjuluk Seribu Sungai.
"Paling banyak ke Nusa Tenggara Barat (NTB). Ada empat orang yang kita pulangkan," Amrullah, Kabid Jaminan Sosial dan Penanganan Kemiskinan Dinsos Banjarmasin, saat Diskusi Penanganan Masalah Sosial Tahun 2022, Selasa (01/11).
Selain NTB, pemulangan warga terlantar juga dilakukan ke beberapa daerah lainnya. Seperti Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Surabaya.
"Kalau anggarannya tidak tercover, kami minta bantuan ke Dinsos Provinsi Kalsel untuk pemulangannya. Biasanya kalau beda pulau, pemulangannya menggunakan kapal laut," jelas pria akrab disapa Aam itu.
Lebih jauh Ia membeberkan, warga terlantar yang dipulangkan oleh jajarannya rata-rata masih berusia produktif.
Baca Juga: Penyelidikan Jalan, Pengerjaan Jalan Jembatan Sulawesi II Dilanjutkan
Mereka terlantar, lantaran kena tipu oleh perusahaan yang mengiming-imingi pekerjaan. Namun sesampainya di Banjarmasin, mereka justru terlantar.
"Bahkan kadang-kadang identitas mereka diambil. Jadi tidak punya apa-apa. Mereka juga kadang-kadang numpang orang ke Banjarmasin untuk minta dipulangkan ke daerah asalnya," pungkasnya.
"Sebelum dipulangkan, mereka akan mengisi surat pernyataan. Pengantaran dilakukan sampai ke titik tujuan. Kita lakukan secara estafet bekerjasama dengan Dinsos setempat," tambahnya.
"Kalau saat dulu saat covid-19 mereka juga melampirkan surat keterangan vaksin dan Tes PCR atau antigen," sambungnya lagi.
Lantas, berapa biaya dihabiskan untuk pemulangan satu warga terlantar? Terkait hal itu, Aam menyebut tergantung dengan jarak daerah tujuannya masing-masing.
"Yang jelas biaya tiket kapal laut. Dan kita berikan uang saku sebesar Rp150 ribu selama perjalanan," tuntasnya.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Bangun Usaha di Banjarmasin! Cek Dulu SIMTARU